Mohon tunggu...
Dwi Lestari Wiyono
Dwi Lestari Wiyono Mohon Tunggu... Buruh - Pekerja di industri Food and Beverage yang menyukai dunia kepenulisan

Dwi Lestari atau Dwi Lestari Wiyono adalah seorang Pekerja - Penulis – Sajak – Cerita, serta menjadi bagian dari NaDi Collection Series @nadicollectionseries (instagram akun) sebuah seni dalam tumbler. Dwi pun bisa dijumpai: Facebook : Dwi Lestari Wiyono (Dwi) Instagram: @dwilestariwiyono

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Milenia Kasatria Cahaya dari Bumi (IV)

28 Januari 2023   08:00 Diperbarui: 28 Januari 2023   08:02 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Dwi Lestari Wiyono

Hujan mengguyur kotaku kembali. Kau bilang kau akan datang. Kau bilang kau akan datang dan memberitahu pada dunia bahwa aku tidak gila. Kau bilang kau akan datang.

....

 ***

Pasien berikut ini mengalami halusinasi yang amat akut. Ia tidak dapat membedakan antara fakta dan fantasi. Ia tidak dapat membedakan mana utara mana selatan. Begitupun sebaliknya. Ini terlampau berat, bukan hanya dirinya, orang-orang disekitarnya pun bisa dengan mudah terluka. Kira-kira, Apa ini wajar romo?

***

Milenia ada kasus baru, nampaknya bukan kasus biasa. Butuh penanganan khusus. Klien kita mengalami depresi dan tingkat halusinasi yang tinggi. Bercampur. Rumit. Sukar dirunut serta dijelaskan.

Apa bisa kau ke tempatku?
Aku menunggu di tempat biasa.
Milenia ....

***

Aku menunduk pada tuanku. Aku mengabdi dan menyerahkan seluruh hidupku pada tuanku. Aku berutang banyak budi padanya. Ia telah mengembalikan waktuku yang telah lama hilang. Andaikan ia tak ada mungkin aku sudah menjadi santapan bumi sejak lama. Terbujur kaku dalam lorong bumi yang kelam.
 
Apa istimewanya dia? Ia hanya kasatria biasa metodenya pun jauh di bawahku ia tak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan diriku. Tapi yang mulia memilihnya, yang dipertuan agung pun menghendakinya ia adalah rahmat bumi.

"Alaahhh ...! Ini semua omong kosong beritahu cendekiawanku bahwa aku akan datang."

"Tuan ... tuan, kasatria timur datang."
"Milenia?"

***

Kau memandangnya hanya dengan mata kasatmu. Kau memandangnya hanya dengan logika pemikiran bumimu saja. Aku tahu caraku tidaklah instan butuh proses dalam pengerjaanya. Berjalan alami. Mengapa kau mempercayaiku? Mengapa kau memilihku?
Sudahi saja kontrak ini aku tak ada waktu untuk permainan usangmu.

Dia adalah klien yang potensial Milenia dia dapat mendatangkan keuntungan besar bagi kita coba lihat sekali lagi patahkan egomu. Aku tak berkutik bilamana tuanku tak memberikan izin padaku. Aku tak punya kuasa.

Milenia.

Seorang kasatria akan selalu menepati janjinya. Ia takkan mengingkari kata-kata yang terlontar dari bibirnya. Janganlah naif tidak ada hal semacam itu kau menghabiskan banyak uang untuk sesuatu yang mustahil, sesuatu yang tidak mungkin. Ini tak ada bentuknya. Ini tak ada wujudnya.
Tuhan akan murka pada kita bila mengetahuinya. Bila Tuhan mengetahuinya binasalah dunia hari ini juga.

"Jangan bercanda denganku Robert aku Abimayu tidak mudah kau bodohi tidak mungkin Tuhan tidak tahu bila kau bermain di belakangnya."
"Abimayu."

bersambung ...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun