Mohon tunggu...
Dwiky priyo utomo 2
Dwiky priyo utomo 2 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka membaca novel kartun

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengelolaan Diabetes Militus Pada Anak dan Remaja

2 Januari 2024   21:51 Diperbarui: 2 Januari 2024   21:55 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diabetes melitus bisa menjangkit siapa saja ,contohnya pada  anak-anak dan remaja jaman sekarang yang memiliki peningkatan kasus. Peningkataan ini merupakan perhatian serius karena diabetes dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan anak-anak dan remaja. Dari data kemenkes (per-Januari 2023) mengalami peningkatan 70 kali lipat sejak 2010 terakhir.  Data tersebut menyatakan peningkatan yang sangat tinggi ,maka harus mengetahui cara pencegahan dan faktor yang mepengaruhinya. Akan tetapi diabetes pada anak dan remaja dibedakan menjadi dua yaitu diabetes tipe-1 dan diabetes tipe-2.

Kasus diabetes melitus tipe satu pada anak lebih tinggi pada lima tahun ini. Kasus diabetes yang sering ditemukan diabetes tipe 1 untuk diabetes tipe 2 hanya 5-10% saja (Pulungan dkk 2019). Anak yang terkena kasus diabetes tipe-1  melebihi 1000 jiwa dari sekian banyaknya kasus yang tidak tampak. Untuk peningkatan diabetes tipe Menurut hasil penelitian diabetes melitus tipe 1 pada tahun 2018 terdapat data anak-anak yang terkena berjumlah 1220 jiwa (Ikatan Dokter Anak Indonesia 2018).  Peningkatan diabetes ini sangat berdampak buruk pada kesehatan anak di Indonesia bila terus berlanjut dan tidak diatasi dengan baik.

 Ada beberapa faktor penyebab meningkatnya diabetes pada anak dan remaja penderita diabetes yaitu riwayat keluarga, kurangnya aktivitas di luar ruangan, dan pola makan yang tidak teratur. Berdasarkan temuan penelitian , dari 118 responden , 70 responden (59,4%) menderita diabetes melitus , hal ini berdampak negatif pada sebagian besar masyarakat berusia 7 hingga 15 tahun ( Jenis Kelamin, 72 responden , 61%), 80 responden ( 68 % ), 69 responden (59%) memiliki kualitas hidup buruk , dan 88 responden ( 74,6%) memiliki kualitas hidup buruk (Paschou dkk,2018). Faktor yang paling mempengaruhi adalah kurangnya aktivitas diluar ruangan.

Setelah mengetahui faktor yang mempengaruhinya ternyata diabetes militus tidak bisa disembuhkan. Menurut Tridjaya dkk (2015) diabetes tidak bisa disembuhkan akan tetapi ada terapi yang bisa dilakukan secara rutin untuk mengontrolnya. 

Proses pengontrolan ini dilakukan dengan rutin dan di damping oleh ahli. Untuk memulai proses perbaikan diabetes mellitus, penting untuk memahami esensi kondisi ini. Diabetes mellitus adalah kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang tinggi, yang dapat disebabkan oleh resistensi insulin atau produksi insulin yang tidak mencukupi. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berperan dalam regulasi kadar gula darah. Dua jenis diabetes utama adalah Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2, dengan Tipe 2 lebih umum terjadi dan sering kali terkait dengan gaya hidup.

Proses pengontrolan ini dilakukan dengan cara terapi. Menutur Soenggoro dkk (2011) ada beberapa cara terapi  di antaranya  pemberian insulin, perbaikan nutrisi, olahraga rutin, dan edukasi yang dilakukan secara mandiri oleh pihak pihak yang terkait oleh pasien diabetes. 

Proses ini memerlukan jangka waktu yang panjang dan harus didamping oleh ahli. Penanganan diabetes mellitus (DM) merupakan perjalanan panjang yang melibatkan perubahan gaya hidup, manajemen makanan, aktivitas fisik, pemantauan gula darah, dan kerjasama dengan tim perawatan kesehatan. Meskipun tidak ada "perbaikan" total untuk diabetes, tetapi ada upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup, mengontrol gula darah, dan mencegah komplikasi jangka panjang. Dalam opini ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek yang terlibat dalam proses perbaikan diabetes mellitus sehari-hari. 

Manajemen diabetes membutuhkan kerjasama erat dengan tim perawatan kesehatan. Tim ini dapat terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi, ahli farmasi, dan bahkan psikolog. Setiap anggota tim memiliki peran penting dalam menyusun rencana perawatan yang sesuai dengan kebutuhan individu. Komunikasi yang terbuka dan kolaborasi yang baik antara anggota tim adalah kunci untuk mencapai hasil yang optimal.

Salah satu pilar utama perbaikan diabetes mellitus adalah pengelolaan pola makan. Makanan memiliki dampak langsung pada kadar gula darah, dan pemilihan jenis makanan serta kontrol porsi dapat berkontribusi signifikan pada manajemen diabetes. Membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil adalah karakteristik indeks rendah , seperti sayuran hijau, buah-buahan segar, dan biji-bijian utuh. karbohidrat termasuk di dalamnyakompleks yang biji- bijian , nasi merah , dan sereal oat bagussereal pilihanmerupakan pilihan yang baik karena diserap oleh tubuh. 

Asupan gula harus dibatasi, dan pemilihan sumber lemak sehat, seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun, dapat mendukung manajemen berat badan dan kadar gula darah. Sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi untuk merancang rencana makan yang sesuai dengan kebutuhan individu dan mengontrol asup kalori.

Pemantauan gula darah adalah komponen kunci dalam manajemen diabetes. Alat pemantau gula darah membantu individu dengan diabetes untuk memahami bagaimana pola makan, aktivitas fisik, dan pengobatan memengaruhi kadar gula darah mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun