Diabetes melitus bisa menjangkit siapa saja ,contohnya pada  anak-anak dan remaja jaman sekarang yang memiliki peningkatan kasus. Peningkataan ini merupakan perhatian serius karena diabetes dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan anak-anak dan remaja. Dari data kemenkes (per-Januari 2023) mengalami peningkatan 70 kali lipat sejak 2010 terakhir.  Data tersebut menyatakan peningkatan yang sangat tinggi ,maka harus mengetahui cara pencegahan dan faktor yang mepengaruhinya. Akan tetapi diabetes pada anak dan remaja dibedakan menjadi dua yaitu diabetes tipe-1 dan diabetes tipe-2.
Kasus diabetes melitus tipe satu pada anak lebih tinggi pada lima tahun ini. Kasus diabetes yang sering ditemukan diabetes tipe 1 untuk diabetes tipe 2 hanya 5-10% saja (Pulungan dkk 2019). Anak yang terkena kasus diabetes tipe-1 Â melebihi 1000 jiwa dari sekian banyaknya kasus yang tidak tampak. Untuk peningkatan diabetes tipe Menurut hasil penelitian diabetes melitus tipe 1 pada tahun 2018 terdapat data anak-anak yang terkena berjumlah 1220 jiwa (Ikatan Dokter Anak Indonesia 2018). Â Peningkatan diabetes ini sangat berdampak buruk pada kesehatan anak di Indonesia bila terus berlanjut dan tidak diatasi dengan baik.
 Ada beberapa faktor penyebab meningkatnya diabetes pada anak dan remaja penderita diabetes yaitu riwayat keluarga, kurangnya aktivitas di luar ruangan, dan pola makan yang tidak teratur. Berdasarkan temuan penelitian , dari 118 responden , 70 responden (59,4%) menderita diabetes melitus , hal ini berdampak negatif pada sebagian besar masyarakat berusia 7 hingga 15 tahun ( Jenis Kelamin, 72 responden , 61%), 80 responden ( 68 % ), 69 responden (59%) memiliki kualitas hidup buruk , dan 88 responden ( 74,6%) memiliki kualitas hidup buruk (Paschou dkk,2018). Faktor yang paling mempengaruhi adalah kurangnya aktivitas diluar ruangan.
Setelah mengetahui faktor yang mempengaruhinya ternyata diabetes militus tidak bisa disembuhkan. Menurut Tridjaya dkk (2015) diabetes tidak bisa disembuhkan akan tetapi ada terapi yang bisa dilakukan secara rutin untuk mengontrolnya.Â
Proses pengontrolan ini dilakukan dengan rutin dan di damping oleh ahli. Untuk memulai proses perbaikan diabetes mellitus, penting untuk memahami esensi kondisi ini. Diabetes mellitus adalah kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang tinggi, yang dapat disebabkan oleh resistensi insulin atau produksi insulin yang tidak mencukupi. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berperan dalam regulasi kadar gula darah. Dua jenis diabetes utama adalah Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2, dengan Tipe 2 lebih umum terjadi dan sering kali terkait dengan gaya hidup.
Proses pengontrolan ini dilakukan dengan cara terapi. Menutur Soenggoro dkk (2011) ada beberapa cara terapi  di antaranya  pemberian insulin, perbaikan nutrisi, olahraga rutin, dan edukasi yang dilakukan secara mandiri oleh pihak pihak yang terkait oleh pasien diabetes.Â
Proses ini memerlukan jangka waktu yang panjang dan harus didamping oleh ahli. Penanganan diabetes mellitus (DM) merupakan perjalanan panjang yang melibatkan perubahan gaya hidup, manajemen makanan, aktivitas fisik, pemantauan gula darah, dan kerjasama dengan tim perawatan kesehatan. Meskipun tidak ada "perbaikan" total untuk diabetes, tetapi ada upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup, mengontrol gula darah, dan mencegah komplikasi jangka panjang. Dalam opini ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek yang terlibat dalam proses perbaikan diabetes mellitus sehari-hari.Â
Manajemen diabetes membutuhkan kerjasama erat dengan tim perawatan kesehatan. Tim ini dapat terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi, ahli farmasi, dan bahkan psikolog. Setiap anggota tim memiliki peran penting dalam menyusun rencana perawatan yang sesuai dengan kebutuhan individu. Komunikasi yang terbuka dan kolaborasi yang baik antara anggota tim adalah kunci untuk mencapai hasil yang optimal.
Salah satu pilar utama perbaikan diabetes mellitus adalah pengelolaan pola makan. Makanan memiliki dampak langsung pada kadar gula darah, dan pemilihan jenis makanan serta kontrol porsi dapat berkontribusi signifikan pada manajemen diabetes. Membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil adalah karakteristik indeks rendah , seperti sayuran hijau, buah-buahan segar, dan biji-bijian utuh. karbohidrat termasuk di dalamnyakompleks yang biji- bijian , nasi merah , dan sereal oat bagussereal pilihanmerupakan pilihan yang baik karena diserap oleh tubuh.Â
Asupan gula harus dibatasi, dan pemilihan sumber lemak sehat, seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun, dapat mendukung manajemen berat badan dan kadar gula darah. Sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi untuk merancang rencana makan yang sesuai dengan kebutuhan individu dan mengontrol asup kalori.
Pemantauan gula darah adalah komponen kunci dalam manajemen diabetes. Alat pemantau gula darah membantu individu dengan diabetes untuk memahami bagaimana pola makan, aktivitas fisik, dan pengobatan memengaruhi kadar gula darah mereka.Â
Pemantauan yang konsisten membantu dalam mengidentifikasi tren dan membuat penyesuaian yang diperlukan dalam rencana perawatan. Penting untuk mencatat hasil pemantauan gula darah secara teratur dan berbagi informasi ini dengan tim perawatan kesehatan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana tubuh bereaksi terhadap berbagai faktor, individu dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk mengelola diabetes mereka.
Olahraga dan aktivitas fisik memiliki peran penting dalam manajemen diabetes. Latihan fisik membantu meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga tubuh dapat menggunakan gula darah dengan lebih efisien. Aktivitas aerobik seperti berjalan cepat, bersepeda, atau berenang dapat membantu mengendalikan kadar gula darah. Selain itu, latihan kekuatan atau pernapasan juga bermanfaat untuk meningkatkan fungsi otot dan paru-paru. Namun, penting untuk memilih jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan kemampuan fisik individu. Sebelum memulai program latihan baru, konsultasikan dengan dokter atau ahli olahraga untuk memastikan keamanan dan kesesuaian.
Stres dapat memengaruhi kadar gula darah, sehingga manajemen stres menjadi penting dalam perbaikan diabetes mellitus. Latihan relaksasi seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dapat membantu menurunkan tingkat stres. Menetapkan waktu untuk kegiatan yang menyenangkan dan mendukung sosialisasi juga dapat berkontribusi pada kesejahteraan mental.
Berat badan yang sehat adalah faktor penting dalam manajemen diabetes, terutama pada diabetes Tipe 2. Menjaga berat badan yang sesuai dengan indeks massa tubuh (BMI) yang direkomendasikan dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi tekanan pada pancreas. Program penurunan berat badan yang terstruktur, melibatkan ahli gizi dan dukungan dari tim perawatan kesehatan, dapat membantu individu mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat. Penting untuk memahami bahwa perubahan berat badan yang bertahap dan konsisten lebih baik daripada upaya penurunan berat badan yang drastis.
Pendidikan tentang diabetes dan peningkatan kesadaran tentang kondisi ini sangat penting. Individu dengan diabetes perlu memahami faktor risiko, gejala hipoglikemia (kadar gula darah rendah), dan tanda-tanda komplikasi potensial. Pengetahuan ini memungkinkan mereka untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan dan mengidentifikasi perubahan yang memerlukan perhatian medis segera.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI