Mohon tunggu...
Dwiky Chandra
Dwiky Chandra Mohon Tunggu... -

“ Keep challenging yourself, never be satisfied, and always perform beyond expectation ”

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Presepsi Menetukan Segalanya

17 Juli 2013   23:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:24 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu hari  ada seorang yang kaya raya , harta nya begitu melimpah tapi dia hanya memiliki 2 anak dan di usianya yang sudah senja sebelum menghadap yang Maha Kuasa dia mewariskan semua hartanya pada anak - anak nya seraya berpesan " Nak hiduplah dengan bahagia dan jangan sampai terkena sinar matahari"

Pesan tersebut di pegang teguh oleh kedua anaknya. semenjak saat itu anak pertama selalu menutup jendela rumah dan selalu mengurung diri dalam rumah. demi menjadi anak berbakti dia rela tidak terkena sinar matahari bertahun tahun lamanya. setelah waktu berlalu kondisinya pun menjadi memperihatinkan, hartanya terkuras habis karena tidak kerja sama sekali , tubuhnya melemah karena jarang bergerak dan tidak pernah mendapatkan sinar matahari.

lalu bagaimana dengan anak kedua??

dia kini dia telah menjadi saudagar besar,.. apakah dia melaksanakan wasiat orang tuanya??

tentu sadja namun dengan sebuah presepsi yang berbeda.

dalam presepsinya dia menterjemahkan bahwa dia harus bekerja keras, berangkat  kerja sebelum matahari terbit dan pulang kerja setelah matahari terbenam, sehingga dia selalu keluar diamana  keadaan tidak ada sinar matahari.

sedikit demi sedikit , harta yang di berikan anak kedua ini, menjadi sangat berkembang dan pada akhirnya dia bisa hidup bahagia dan juga tidak melanggar wasiat dari orang tua.

begitulah presepsi, jika salah mentafsirkan  maka jalan hidup anda bisa berbeda,...

selamat malam

Yk 17/7/13

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun