7 September, 1950:
TSE mulai menghitung harga saham rata-rata dengan metode penyesuaian berdasarkan pada model Dow Jones. Dan index pun berlaku surut sampai dengan 16 Mei 1949.
12 November, 1968:
Ketua TSE – Morinaga, mengumumkan penghentian TSE. Kemudian menyesuaikan harga saham rata-rata dan menerapkan sebuah index pasar saham yang baru.
1 Juli 1969:
TSE mengumumkan nilai pasar tertimbang - Tokyo Stock Index. TSE terus menghitung dan mengumumkan harga saham rata-rata yang telah disesuaikan, hanya untuk membatasi harga penutupan harian untuk 1 tahun ke depan.
1 Juli 1970:
Setelah harga saham rata-rata yang telah disesuaikan berjalan 1 tahun, TSE pun menghentikannya, dan menghadirkan Nikkei Inc - komisi penghitungan index saham.
1 Juli 1971:
Sebuah anak perusahaan Nikkei - Nihon Broadcasting Co, Ltd, mulai menghitung dan mengumumkan harga saham rata-rata yang telah disesuaikan sebagai NSB 225.
1 Mei 1975:
Nikkei memiliki hak hibah eksklusif untuk menggunakan nama dan metode penghitungan dari Dow Jones & Co – Amerika Serikat sebagai Nikkei - Dow Jones Stock Average.
Januari 1982:
Nikkei menghitung dan mengumumkan; Dow Jones - Nikkei 500 Stock Average, yang meliputi harga saham rata-rata yang telah disesuaikan, dengan memilih saham-saham pada 4 Januari 1972.
1 April 1985:
Nikkei menghitung dan mengumumkan; Nikkei Over The Counter Stock Average.
1 Mei 1985:
Nikkei dan Dow Jones menyetujui perubahan nama, yaitu dari; Nikkei - Dow Jones Stock Average menjadi Nikkei Stock Average. Dan pada saat yang sama, Dow Jones - Nikkei 500 Stock Average menjadi Nikkei 500 Stock Average.
3 September 1986:
Singapore International Monetary Exchange (SIMEX) mulai memperdagangkan; Nikkei Stock Average Futures Trading.
3 September 1988:
OSE memperdagangkan; Nikkei Stock Average Futures Trading.