Pada Oktober 1991, pernah terjadi perubahan peraturan yang mengatur penghapusan dan penambahan komponen pada Nikkei 225. Dimana telah diamanatkan revisi pengganti isyu yang volume perdagangannya menurun jauh, dengan alternatif yang sangat likuid, untuk menjaga seimbangnya perwakilan oleh berbagai sektor industri. Karena lingkungan ekonomi dan industri Jepang telah berubah cepat hingga 10 tahun ke depan (2001), yang mana aktifitasnya telah tercermin di pasar saham.
Beberapa tahun kemudian, laju perubahan pun berjalan dengan cepat. Khususnya untuk industri yang sama sekali baru, yaitu Information Technology (IT). Dan selama masa perubahan tersebut, Jepang pun menderita resesi berkepanjangan, yang ditandai dengan lesunya penanaman modal dan lemahnya pengeluaran konsumen.
Keadaan tersebut telah menghasilkan sebuah situasi, di mana terdapat garis yang jelas antara pemenang dan pecundang. Dan perbedaan dari kekuatan korporasi tersebut, telah mengemudikan gelombang merger dan akuisisi. Sebuah keadaan bi-polarisasi untuk membentuk pasar saham. Dalam menanggapi perubahan tersebut, pada Oktober 1993, Nikkei pun memperkenalkan Nikkei 300 (Nikkei Stock Average 300).
Debut indeks baru Nikkei 300 tersebut adalah sebuah gambaran pengakuan tentang kebutuhan untuk mengukur kinerja pasar saham, yang diperoleh dari berbagai perspektif. Namun pada saat yang sama, Nikkei Stock Average / Nikkei 225 pun tetap digunakan untuk memastikan secara akurat, cerminan perubahan dalam industri dan struktur pasar.
Dalam memodifikasi aturan seleksi, Nikkei menggunakan masukan dari Komite Index, yaitu sekelompok akademisi yang tertutup dan professional, dibentuk untuk meninjau index.
Revisi dengan kriteria seleksi yang dipimpin oleh Nikkei, tujuannya adalah untuk menggantikan sejumlah isyu yang relatif besar, dalam upaya untuk memastikan average Nikkei, yang tercermin secara akurat dalam perubahan struktural pada industri dan pasar saham. Kepatuhan terhadap para prinsipal yang mengatur perhitungan index, dapat menjamin kesinambungan historis, yang merupakan salah satu karakteristik paling penting dari Nikkei Stock Average.
Tanggal-Tanggal Penting Nikkei 225
3 September, 1988:
OSE memulai menjalankan; Nikkei Stock Average Futures.
29 Desember 1989:
Nikkei mencapai nilai tertingginya, yaitu ditutup pada level 38,915.87.
9 October, 2008:
Nikkei menderita nilai terburuk selama 1 minggu, rugi hingga sebesar 24 %.
Kronologi Index Nikkei