Mohon tunggu...
Dwi Klik Santosa
Dwi Klik Santosa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis Dongeng Nusantara dan Menulis Apa Saja demi Memanja Kecintaan kepada Hidup yang Damai dan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Tukulisme Seorang Ganjar

10 September 2023   17:23 Diperbarui: 10 September 2023   17:26 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memberi kritik apalagi menjelek-jelekkan, apakah sudah pada tempatnya? Apakah sesuai dengan fakta? Apa tujuan sebenarnya?

 

Jika banyak hal tentang tuduhan itu memang dimaksudkan sebagai koreksi tentu punya sinergi bahkan empati. Tidak semata-mata dilesakkan hanya demi mengumbar ketidakpuasan. 

 

Atau jangan-jangan karena merasa dirugikan lantas memberi pernyataan dengan menjelek-jelekkan. Dirugikan karena apa? Ini juga harus objektif. Harus melihat faktual dari proses dan data. 

 

Sehingga tuduhan yang bernada miring dan menyudutkan, kemlinthi dan sebagainya itu tidak harus mengemuka. Tapi benar, bahwa dalam politik, apa saja bisa dilakukan. 

 

Orang-orang yang merasa dirugikan lantas membuat pernyataan senonoh seringkali menggunakan politik sebagai caranya untuk melampiaskan atau menutupi kebobrokannya. 

 

Karenanya, politik sebagai salah satu cabang keilmuan untuk andil menegakkan kebenaran jadi konotatif maknanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun