SELEMBAR gambar berupa foto lebih berbicara ketimbang tulisan. Pendapat tersebut sudah tidak terbantahkan. Apalagi bila itu merupakan untaian gambar. Berikut sebuah postingan selingan dan barangkali dapat menghibur menjelang libur Idul Adha 1430 H.
Untuk lebih mencairkan suasana, dan lebih mengakrabkan serta mendekatkan untaian gambar berikut (yang aslinya tidak ada caption) dengan keseharian "Sebagian Kompasianers", maka mohon perkenan saya beri caption sekedarnya. Apabila ada nama-nama tidak tersurat, kiranya mohon maaf.
Asal-asul untaian gambar menakjubkan "Sebagian Kompasianers" ini akan saya cantumkan di akhir postingan.
ooooo00000ooooo
Nampak gambar di atas Pak Wawan Supriyadi (bertanduk), tengah serius mempersiapkan hewan kurban. Sebelah kiri Pak Umar Hapsoro dan kanan Mbak Yayat.
Mbak Inge si penyuka bunga, belajar balet seorang diri diiringi alunan musik klasik "Swan Lake" karya komponis Rusia Peter Ilich Tchaikovsky. Perhatikan rona wajahnya yang sedang membayangkan Made Wibowo Simatupang. Lantaran pencinta bunga, roknya pun dari sekuntum bunga.
Bayangan Kompasianer Bung Edi Santana Sembiring menggandeng Lady Day.
Mbak Mariska Lubis membaca novel "Geisya" di gerbong kereta api TGV (Train a Grande Vitessejangan) jurusan Paris-Brusell. Untuk jarak 300 kilometer antara Paris Perancis dengan Brusell Belgia, kereta api super cepat yang dinaikinya tersebut hanya menempuh waktu 1 jam 30 menit.
Setelah dugem semalam suntuk, Bung Jimmo Putra melepas penat dengan menikmati sebatang rokok di pagi hari.
Kompasianer Mbak Zei Nitza (blazer abu-abu) melintasi taman dengan ditemani Mbak Imarithin (jaket biru).
Seusai mengasah pedang, Bung Andy Soekry Amal (ASA) mendapat sms istrinya agar cepat-cepat pulang. "Kangen berat dan mau lagi, " ujar sang istri.
Mbak Fawaizzah Watie atau Izzah malu-malu kucing berpose di depan Kebun Binatang Wonokromo Surabaya.
Paman Ken Arok main kuda-kudaan. "Jangan begitu dong Paman Ken Arok. Masak tidak kasihan dengan anak kandung sendiri," kata Admin Kompasiana Nurul.
Kompasianer Lintang minum sekaleng soft drink di sebuah taman kota. Bung Iskandar Jet sampe geleng-geleng kepala, "Nggak nyangka Lintang ini ya. Semprotannya luar biasa!"
Inovasi tutup botol anti pencurian isi koleksi Pak Boy Rachmad, oleh-oleh dari Singapura.
Kran buah tiada duanya di dunia milik Mbak Tantri Pranash. Hasil penelitian laboratorium berbulan-bulan lamanya yang ternyata tokcer.
Sepeda nyentrik milik Profesor Nurtjahjadi di Malaysia.
Bung Tandi Skober menggandeng siapa ya itu?
OooooooOOOOOooooooO
Sumber Foto: Klik Sini dan Sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H