Mohon tunggu...
Dwiki Setiyawan
Dwiki Setiyawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

#Blogger #Solo #Jakarta | Penyuka #Traveling #Sastra & #Politik Indonesia| Penggiat #MediaSosial; #EventOrganizer; #SEO; http://dwikisetiyawan.wordpress.com https://www.facebook.com/dwiki.setiyawan http://twitter.com/dwikis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menjadi Duta Besar Keliling Kompasiana

25 Oktober 2009   02:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:32 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi Duta Besar Keliling Kompasiana, saya rasa tidak ada salah dan ruginya bagi Kompasianer di manapun kini berada --sekalipun tidak ada surat pengangkatan dari Admin Kompasiana. Kita tidak akan rugi dengan "tugas sampingan" tersebut.

Bahkan lebih banyak untungnya. Bagi saya pribadi, untung gandanya, yakni: bisa berkenalan dengan perempuan-perempuan cantik. He..he..he... Oya, dari penelusuran terhadap posting-posting yang ada, beberapa Kompasianer telah mempraktekkannya. Salah satunya, Daeng ASA dalam "merekrut" Mama Mariska Lubis (MML).

Lydia Martun (Profil Friendster Lydia)

Dengan mempromosikan Kompasiana dari mulut ke mulut kepada orang-orang dekat, kenalan dan teman virtual (di blantika maya) sekurang-kurangnya ia akan menjadi "pelanggan tetap" postingan-postingan yang kita rilis. Jalinan yang terhubung bukan karena mutu, heboh atau panjang-pendek postingan yang kita buat. Akan tetapi sudah bersifat pribadi dan mengikat.

Apabila anda bisa merekrut 100 orang untuk registrasi di Kompasiana, dan mereka menjadi pembaca atau penulis aktif, maka postingan kita minimal juga dibaca atau dikomentari oleh sebagian besar orang yang kita rekrut itu.

Semakin banyak orang yang kita rekrut bak pendekatan Multi Level Marketing (MLM) ini, sebagai "komandan"-nya otomatis kita tidak usah repot-repot merayu-rayu orang melalui blog, situs pertemanan (FaceBook, Friendster, Twitter dsb), mailing list dan sebagainya mengunjungi postingan kita. Sudah cukup dengan "pelanggan tetap" yang kita miliki.

Sementara itu, apabila anda juga memiliki blog personal sebagai mirror blog-nya, dan juga ingin mendapat lalu lintas kunjungan yang cukup ramai, maka tinggal dibagi saja para pelanggan tetap itu. Atau bisa juga dengan metode-metode konvensional lain tetap kita lakukan.

Suatu malam, Ketua Rukun Warga (rw) di lingkungan saya tinggal bertemu dalam suatu acara. Ia dengan gembiranya mengungkapkan rasa terima kasih, lantaran sebuah fotonya saya tampilkan pada postingan Kompasiana --sebagai sebuah ilustrasi. Sebelumnya saya sempat berujar padanya, kalau mengklik namanya sendiri di mesin pencarian Google, akan didapatkan fotonya terpampang di halaman satu pencarian gambar Google.

Itu juga bagian dari misi diplomatik untuk mempopulerkan Kompasiana. Cara-cara lain di luar promosi langsung dengan target orang yang kita tuju, yang sudah banyak dilakukan yakni melalui situs pertemanan dan mailing list. Yang terakhir ini juga mirip dengan apa yang jadi fokus bahasan tulisan ini.

Di satu sisi kita ingin agar postingan kita dibaca publik dengan jumlah tertentu, di sisi lain mempopulerkan situs Kompasiana atau blog personal. Atau bisa juga sebaliknya.

Jangan mentang-mentang telah memposting sebuah tulisan di Kompasiana, lantas semuanya sudah berhenti sampai disitu saja. Tanpa menindaklanjutinya lagi. Kita musti harus berpromosi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun