Media berita memiliki peran penting dalam membentuk sudut pandang publik terhadap peristiwa global. Setiap media, dengan latar belakang masing-masing, menawarkan narasi yang berbeda untuk pembacanya. Dua media Arab terkemuka, Al Khaleej dan Al Quds Al Arabi, menyajikan contoh nyata bagaimana berita dapat dilaporkan dengan narasi yang kontras, bahkan ketika membahas topik yang sama: kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat untuk periode kedua.
Al Khaleej, surat kabar harian berbasis di Sharjah, Uni Emirat Arab, memiliki sejarah panjang sebagai media terpercaya di kawasan Teluk. Didirikan pada tahun 1970 oleh Taryam dan Abdullah Omran Taryam, surat kabar ini dikenal sebagai pelopor dalam jurnalisme di Uni Emirat Arab. Setelah sempat berhenti karena kendala finansial, Al Khaleej melanjutkan operasinya pada tahun 1979 dan tumbuh menjadi salah satu media paling berpengaruh di kawasan Teluk Persia. Dengan reputasi menonjolkan akurasi dan profesionalisme, Al Khaleej sering kali menyoroti isu-isu yang relevan dengan stabilitas kawasan Teluk, hubungan internasional, dan pembangunan ekonomi.
Di sisi lain, Al Quds Al Arabi adalah surat kabar independen yang berbasis di London, didirikan pada April 1989 oleh Sanaa Al-Aloul. Dengan moto " يومية، سياسية، مستقلة " (harian, politis, independen), Al Quds Al Arabi memiliki fokus yang tajam pada isu-isu hak asasi manusia, keadilan sosial, dan hak-hak rakyat Palestina. Media ini sering mengambil posisi kritis terhadap kekuatan global yang dianggap mendukung ketidakadilan di Timur Tengah, termasuk kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Sebagai "kubu penolakan," Al Quds Al Arabi secara konsisten menentang diskriminasi, dan kekerasan, menjadikannya suara kuat bagi perjuangan rakyat yang tertindas.
Dengan latar belakang ini, kedua media meliput kemenangan Trump dengan pendekatan yang mencerminkan kepentingan dan prioritas mereka masing-masing. Al Khaleej menyoroti aspek afirmatif dari kemenangan Trump, sementara Al Quds Al Arabi mengkritisi potensi dampak negatif kemenangan tersebut terhadap stabilitas global dan khususnya Timur Tengah.
Bukti analisis berita antara Al Khaleej dan Al Quds Al Arabi:
Al Khaleej:
- Judul: ترامب رئيساً لأمريكا للمرة الثانية
(Trump menjadi Presiden Amerika untuk kedua kalinya)
Judul diatas menggambarkan fakta tanpa opini negatif juga tanpa kata kata kontroversial atau menyiratkan sesuatu,
- Afirmatif kepada Trump:
فيما أشادت وسائل إعلام مختلفة في الولايات المتحدة، أمس ب«ملك العودة» و«العملاق» ترامب
(Berbagai media di Amerika Serikat memuji "Raja Kembalinya" dan "Raksasa" Trump.)
Nada Al Khaleej lebih afirmatif pada keberhasilan Trump, menggambarkan dirinya sebagai "Raja Kebangkitan" dan "Raksasa". Memberikan narasi yang menunjukkan kehormatan dan kekaguman dari kemenangan Trump tanpa ada narasi negatifnya.
- Sorotan kepada janji janji Trump:
وفي رسالة طمأنة للأمريكيين، قال ترامب: سنسدد الديون ونخفض الضرائب. ومضى قائلاً: لم يكن لدينا أي حروب طوال فترة حكمي الأولى سوى القضاء على تنظيم داعش الإرهابي
(Kami akan melunasi utang dan mengurangi pajak. Dia melanjutkan dengan mengatakan: Kami tidak mengalami perang apa pun selama masa jabatan pertama saya kecuali pemberantasan organisasi teroris ISIS.)
- Ucapan terimakasih Trump kepada partai
وأكد ترامب أن «هذا نصر رائع وسنجعل أمريكا عظيمة مرة أخرى»، مضيفاً: «أمريكا أعطتنا تفويضاً رائعاً، وحصلنا على الأغلبية في مجلس الشيوخ، ونتجه للاحتفاظ بالسيطرة على مجلس النواب
(Trump menegaskan: "Ini adalah kemenangan luar biasa, dan kami akan menjadikan Amerika hebat lagi." Dia menambahkan: "Amerika memberi kami mandat yang luar biasa, kami mendapatkan mayoritas di Senat, dan kami bergerak untuk mempertahankan kendali di Dewan Perwakilan.")
Kutipan diatas membuktikan bahwa pencapaian Partai Republik di Senat dan Dewan Perwakilan menambah konteks kemenangan sebagai hasil kolaborasi politik, bukan hanya kemenangan personal Trump.
Al Quds Al Arabi:
- Judul: العالم وترامب-2: اللا يقين سيد الموقف
(Dunia dan Trump-2: Ketidakpastian adalah Penguasa Situasi.)
Judul ini mencerminkan sikap skeptis terhadap terpilihnya kembali Donald Trump, dengan menyoroti ketidakpastian yang ditimbulkan juga mengundang pembaca merenungkan dampak negatif dari kepemimpinan Trump terhadap Amerika Serikat dan dunia.
- Narasi skeptis pada ketidakpastian global:
العودة المظفرة لترامب اليوم تبدو وكأنها إعادة إطلاق لمرحلة من عدم اليقين ليس للمجتمع الأمريكيّ المنقسم بشدة فحسب، ولكنّها أيضاً للعالم كلّه خارج الولايات المتحدة
(Kembalinya Trump dengan penuh kemenangan hari ini tampaknya menjadi awal dari periode ketidakpastian tidak hanya bagi masyarakat Amerika yang terpecah belah, namun juga bagi seluruh dunia di luar Amerika Serikat.)
- Gaya pemerintahan Trump yang otoriter:
على أن المؤكد أن ترامب لا يثق بطاقم الدولة الحالي المكلف بإدارة مصالح الولايات المتحدة وسيجلب أقله إلى المواقع المؤثرة مجموعة من أتباعه المخلصين
(Namun, yang pasti Trump tidak mempercayai staf negara saat ini yang bertugas mengelola kepentingan Amerika Serikat, dan setidaknya ia akan mengangkat sekelompok pengikut setianya ke posisi berpengaruh)
- Dampak terhadap internasional terutama dengan sekutunya
الحلفاء سيحاولون تملق ترامب واسترضائه، وسيقدمون له التنازلات والمكافآت
(Para sekutu akan mencoba untuk menyanjung dan menenangkan Trump, dan akan menawarkan penghargaan kepadanya)
- Dukungan Trump kepada Israel
منطقتنا، فإن ترامب الأوّل كان أجرأ رؤساء الولايات المتحدة في محض الدعم العلني لإسرائيل
(Di wilayah kami, Trump yang pertama adalah presiden AS yang paling berani dalam hal dukungan publik terhadap Israel)
Sumber Berita Utama:
https://shorturl.at/Cirbt (AlQuds), https://www.shorturl.asia/id/JXqew (AlKhaleej)
Sumber Tambahan
https://en.wikipedia.org/wiki/Al_Khaleej_(newspaper)
https://en.wikipedia.org/wiki/Al-Quds_Al-Arabi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H