Surabaya adalah tempat terjadinya pertempuran sengit pada masa Revolusi. Pertempuran dengan pasukan sekutu berakhir dengan kematian Jenderal Mallaby, memicu pertempuran besar pada bulan November. Pertempuran demi pertempuran, hingga puncak pertempuran pada bulan November di Surabaya yang saat ini diperingati sebagai salah satu pahlawan nasional, serta pidato berapi-api yang disampaikan Bung Tomo selama ini peristiwa yang menciptakan revolusi bagi rakyat Indonesia dan menjadi salah satu perlawanan nasional. Tidak terkecuali generasi muda revolusioner.
Idealisme generasi muda tercermin dengan sangat kuat pada masa Pertempuran Surabaya bulan November 1945. Di sana ada janji antar pemuda untuk tidak memotong rambutnya sebelum Indonesia merdeka, ini yang juga dipicu pada masa Perang Surabaya. Meskipun Indonesia kalah dalam Pertempuran Surabaya 10 November 1945, namun perlawanan yang penuh pengorbanan menciptakan satu dan seruan persatuan atas nama revolusi.
Pil pahit yang harus ditelan oleh pemuda
Di saat idealisme revolusioner semakin menyebar di kalangan pemuda , mereka terus berjuang non berkompromi dengan pihak-pihak yang mereka anggap musuh. Namun, kaum muda kecewa karena para pemimpin di desa dan kota malah justru bekerja sama kepada musuh. Selain itu generasi muda juga merasa karena pertempuran mudah dikalahkan oleh musuh yang menggunakan senjata modern sehingga mrmbuat over thinking akan ketakutan kegagalan revolusi.
Kaum muda mengagung-agungkan Sutan Syahrir sebagai tokoh yang mempunyai cita-cita yang sama, namun setelah menjadi ketua kabinet, ia tidak dapat mewujudkan cita-cita revolusi pemuda. Kaum muda merasa nilai-nilai lama masih bertahan dan rasa frustasi mulai menyelimuti mereka dan masyarakat pada umumnya. Meskipun demikian, kaum muda tetap bertahan karena mereka yakin kemerdekaan penuh akan segera tercapai melalui diplomasi.
KesimpulanÂ
Revolusi di Indonesia bukan hanya sekedar cerita sejarah. Tetapi memiliki perspektif yang kuat mengenai bangsa Indonesia setelah berhasil keluar dari paksaan asing. Arti revolusi sendiri memiliki makna yang berbeda beda dalam setiap kalangan. Pasca proklamasi kemerdekaan dikumandangkan, hasrat revolusi mulai menjamur dikalangan pemuda untuk menjawab tantangan kemerdekaan. Pemuda Indonesia memandang revolusi sebagai sarana untuk membawa perubahan masyarakat, menantang nilai-nilai lama dan menciptakan kemajuan baru. Mereka merasa bertanggung jawab untuk menyelamatkan revolusi dan membebaskan rakyat dari penderitaan. Bahkan virus revolusi ini juga menjamur dikalangan pemudi pemudi Indonesia. Kegiatan pemuda pada waktu itu sangatlah menggambarkan betapa menjamurnya idealisme revolusi ini. Mereka dengan berani merebut dan menguasai instalasi yang dibangun musuhnya serta dengan lantang ikut dalam konflik pertempuran dengan musuh musuhnya. Pertempuran disurabaya dan pidato bung Tomo memberikan energi untuk mewujudkan revolusi. Walau akhirnya pemuda revolusioner tersebut harus menelan pil pahit kekecewaan yang dimana para pemimpin mereka didesa dan dikota malah justru berkompromi dengan pihak-pihak yang dianggap musuhnya. Meskipun demikian, kaum muda tetap bertahan karena mereka yakin kemerdekaan penuh akan segera tercapai melalui diplomasi.
RefrensiÂ
- Ricklefs, M.C. (2008). : Sejarah Indonesia Modern (1200 - 2008). Jakarta : Serambi Ilmu Semesta
- Soe Hoek Gie : Orang-orang dipersimpang kiri jalan : Yogyakarta : Mata bangsa (2017)
- Pramoedya ananta toer, "Dia yang menyerah" dalam ceritera dari Blora, Balai pustaka, jakarta, 1952 hlm. 79-280