Mohon tunggu...
Dwi Juniardi
Dwi Juniardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah laki laki anak ke 2 dari dua bersaudara, hobi saya membaca media sosial berita berita apapun. Suka musik musik yang lagi trending dan suka menonton YouTube games.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjamurnya Semangat Revolusi Dikalangan Pemuda: Indonesia Pasca Proklamasi Kemerdekaan 1945

30 Juni 2024   00:12 Diperbarui: 30 Juni 2024   00:13 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Revolusi di Indonesia tidak hanya sekedar cerita sejarah, tetapi juga merupakan unsur yang kuat dalam persepsi bangsa. Ini pertama kalinya rakyat Indonesia bebas dari paksaan asing. Revolusi didukung oleh kekuatan sosial, generasi muda, kiri, Islam, perjuangan bersenjata dan diplomasi.

REVOLUSI Indonesia, lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 mempunyai arti dan makna yang berbeda-beda bagi setiap golongan. Bagi para pimpinan tertinggi Republik, ini lebih kepada soal rasionalitas dan perhitungan sekalipun gerakan itu merupakan cita-cita kemerdekaan Indonesia, kedudukan dan tanggung jawabnya wajib disepakati para pemimpin Republik dengan fakta yang ada. Namun bagi mereka warna revolusi berbeda dengan warna revolusi yang merajai di kalangan rakyat biasa, di kalangan pemuda yang berjuang melawan revolusi itu sendiri.

Pemuda dan hasrat idealisme revolusi

Pemuda Indonesia memandang revolusi sebagai sarana untuk membawa perubahan masyarakat, menantang nilai-nilai lama dan menciptakan kemajuan baru. Mereka merasa bertanggung jawab untuk menyelamatkan revolusi dan membebaskan rakyat dari penderitaan. Euforia revolusi menyebar di Indonesia, khususnya kaum muda yang dengan antusias menerima tantangan kemerdekaan. Di tengah suasana revolusi, "sindiran" dan berbagai partai dan organisasi nasionalis bermunculan.

Menjamurnya revolusi di kalangan pemuda dan masyarakat terekam dengan jelas oleh maestro Pramoedya Ananta Toer, dimana ia dengan halus menggambarkan suasana yang merajai di sebuah keluarga di kota kecil Blora. Lukisannya secara akurat "menggambarkan" makna hidup berkeluarga di sebagai elemen baru. (Pramoedya ananta toer, "Dia yang menyerah" dalam ceritera dari Blora, Balai pustaka, jakarta, 1952 hlm. 279-280).

Pemudi yang juga tertular virus hasrat revolusi

Suasana psikologis ini juga merambah pada perempuan, khususnya remaja putri. Mereka juga terpanggil menjadi anggota untuk mengentaskan kemiskinan dan mengusir penjajahan Belanda. Perilaku mereka tegas bahkan tak segan-segan menampar penumpang angkutan umum yang dianggap tidak patuh pada aturan revolusioner. Mereka menggeledah setiap penumpang kendaraan umum yang disangka sebagai mata mata musuhnya. Salah satunya, Seorang ibu tua dari desa dipukuli oleh gadis-gadis laskar karena takut digeledah lalu lari. Ibu tua ini adalah seorang bodoh dari desa. Pemudi-pemudi laskar menganggap bahwa "tugas mulia" (menjaga dan menggeledah penumpang-penumpang kendaraan umum untuk mencegah mata-mata belanda dan pencoleng ekonomi) dari hidup dan cita-cita mereka dilampaui. Sikap keterlaluan ini pernah dikecam oleh majalah pemuda sendiri.

Aktivitas pemuda saat itu

Pada bulan September 1945, pemuda Jakarta mengambil alih stasiun , trem listrik, dan stasiun radio tanpa perlawanan Jepang. Fasilitas di kota-kota seperti Yogyakarta, Surakarta, Malang Bandung juga dikuasai oleh anak muda Indonesia. Pertemuan besar di Surabaya dan Jakarta dihadiri ribuan orang dan pemuda. Sukarno menggunakan bakat oratorisnya untuk mempengaruhi semangat generasi muda. Dan tidak lupa diiringi lagu yang dinyanyikan untuk mendorong semangat revolusi, diantaranya lagu "darah rakyat". Dalam suasana fisiologis ini, kita dapat memahami mengapa lagu darah rakyat menyebar begitu cepat setelah dinyanyikan pada bulan September 1945 di lapangan ikada.

Banyak generasi muda yang tergabung dalam organisasi perjuangan Sumatera. Laskar Masyumi dari Hizbullah telah menerima banyak pejuang baru dan kini telah bergabung dengan kelompok militan lain yang umumnya disebut Sabilillah. Pada bulan September, kerusuhan antara pemuda Indonesia dan pemuda Eropa terjadi di Surabaya, dan ketegangan meningkat di tempat lain. Pada bulan Oktober, terjadi pertempuran antara kekuatan Republik Muda dan pasukan Belanda, kolonial, Tiongkok, dan Jepang Indo-Eropa.

Surabaya menjadi tempat tercurahnya herois dan romantisme revolusi pemuda

Surabaya adalah tempat terjadinya pertempuran sengit pada masa Revolusi. Pertempuran dengan pasukan sekutu berakhir dengan kematian Jenderal Mallaby, memicu pertempuran besar pada bulan November. Pertempuran demi pertempuran, hingga puncak pertempuran pada bulan November di Surabaya yang saat ini diperingati sebagai salah satu pahlawan nasional, serta pidato berapi-api yang disampaikan Bung Tomo selama ini peristiwa yang menciptakan revolusi bagi rakyat Indonesia dan menjadi salah satu perlawanan nasional. Tidak terkecuali generasi muda revolusioner.

Idealisme generasi muda tercermin dengan sangat kuat pada masa Pertempuran Surabaya bulan November 1945. Di sana ada janji antar pemuda untuk tidak memotong rambutnya sebelum Indonesia merdeka, ini yang juga dipicu pada masa Perang Surabaya. Meskipun Indonesia kalah dalam Pertempuran Surabaya 10 November 1945, namun perlawanan yang penuh pengorbanan menciptakan satu dan seruan persatuan atas nama revolusi.

Pil pahit yang harus ditelan oleh pemuda

Di saat idealisme revolusioner semakin menyebar di kalangan pemuda , mereka terus berjuang non berkompromi dengan pihak-pihak yang mereka anggap musuh. Namun, kaum muda kecewa karena para pemimpin di desa dan kota malah justru bekerja sama kepada musuh. Selain itu generasi muda juga merasa karena pertempuran mudah dikalahkan oleh musuh yang menggunakan senjata modern sehingga mrmbuat over thinking akan ketakutan kegagalan revolusi.

Kaum muda mengagung-agungkan Sutan Syahrir sebagai tokoh yang mempunyai cita-cita yang sama, namun setelah menjadi ketua kabinet, ia tidak dapat mewujudkan cita-cita revolusi pemuda. Kaum muda merasa nilai-nilai lama masih bertahan dan rasa frustasi mulai menyelimuti mereka dan masyarakat pada umumnya. Meskipun demikian, kaum muda tetap bertahan karena mereka yakin kemerdekaan penuh akan segera tercapai melalui diplomasi.

Kesimpulan 

Revolusi di Indonesia bukan hanya sekedar cerita sejarah. Tetapi memiliki perspektif yang kuat mengenai bangsa Indonesia setelah berhasil keluar dari paksaan asing. Arti revolusi sendiri memiliki makna yang berbeda beda dalam setiap kalangan. Pasca proklamasi kemerdekaan dikumandangkan, hasrat revolusi mulai menjamur dikalangan pemuda untuk menjawab tantangan kemerdekaan. Pemuda Indonesia memandang revolusi sebagai sarana untuk membawa perubahan masyarakat, menantang nilai-nilai lama dan menciptakan kemajuan baru. Mereka merasa bertanggung jawab untuk menyelamatkan revolusi dan membebaskan rakyat dari penderitaan. Bahkan virus revolusi ini juga menjamur dikalangan pemudi pemudi Indonesia. Kegiatan pemuda pada waktu itu sangatlah menggambarkan betapa menjamurnya idealisme revolusi ini. Mereka dengan berani merebut dan menguasai instalasi yang dibangun musuhnya serta dengan lantang ikut dalam konflik pertempuran dengan musuh musuhnya. Pertempuran disurabaya dan pidato bung Tomo memberikan energi untuk mewujudkan revolusi. Walau akhirnya pemuda revolusioner tersebut harus menelan pil pahit kekecewaan yang dimana para pemimpin mereka didesa dan dikota malah justru berkompromi dengan pihak-pihak yang dianggap musuhnya. Meskipun demikian, kaum muda tetap bertahan karena mereka yakin kemerdekaan penuh akan segera tercapai melalui diplomasi.

Refrensi 

- Ricklefs, M.C. (2008). : Sejarah Indonesia Modern (1200 - 2008). Jakarta : Serambi Ilmu Semesta

- Soe Hoek Gie : Orang-orang dipersimpang kiri jalan : Yogyakarta : Mata bangsa (2017)

- Pramoedya ananta toer, "Dia yang menyerah" dalam ceritera dari Blora, Balai pustaka, jakarta, 1952 hlm. 79-280

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun