2. Mengurangi Kesalahan Desain
Dengan BIM, berbagai disiplin ilmu (seperti arsitektur, teknik sipil, dan mekanikal) dapat digabungkan dalam satu model 3D yang terintegrasi. Ini memungkinkan deteksi dini terhadap potensi benturan atau konflik desain (misalnya, saluran air yang melewati balok struktur), sehingga dapat diperbaiki sebelum konstruksi dimulai, mengurangi risiko perubahan desain di tengah proyek.
3. Perencanaan yang Lebih Akurat
BIM memberikan perencanaan visual 3D yang lebih akurat dan realistis dibandingkan dengan gambar 2D konvensional. Ini membantu tim proyek memahami ruang dan skala dengan lebih baik. Selain itu, BIM juga memungkinkan pembuatan simulasi waktu (4D) dan biaya (5D), yang membantu merencanakan dan memantau jadwal serta anggaran proyek secara lebih efektif.
4. Penghematan Waktu dan Biaya
BIM membantu mengurangi waktu dan biaya dengan mengurangi revisi desain, meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan, dan meminimalkan kesalahan yang terjadi di lapangan. BIM juga memungkinkan optimasi sumber daya seperti material dan tenaga kerja, sehingga proyek dapat diselesaikan lebih cepat dan sesuai anggaran.
5. Pengelolaan Material yang Efisien
Dengan BIM, estimasi material dapat dilakukan dengan lebih presisi. Informasi tentang kuantitas material, spesifikasi teknis, dan jadwal pengiriman dapat diintegrasikan dalam model, mengurangi risiko kelebihan atau kekurangan material selama proyek berlangsung.
6. Visualisasi Proyek yang Lebih Baik
BIM memberikan visualisasi yang realistis dari proyek yang sedang dibangun, memungkinkan pemilik proyek untuk memahami tampilan akhir bangunan sebelum konstruksi dimulai. Hal ini juga membantu memudahkan komunikasi dengan klien atau pemangku kepentingan lain karena model visual lebih mudah dipahami daripada rencana teknis yang kompleks.
7. Simulasi dan Analisis Kinerja Bangunan