Mohon tunggu...
Dwi Haryanti
Dwi Haryanti Mohon Tunggu... Relawan - Bukan Pewayang

Tulislah apa yang bisa kau tulis, Kerjakan apa yang bisa kau kerjakan, yang penting mah seneng.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perang Ini Belom Usai

17 November 2021   23:29 Diperbarui: 18 November 2021   00:06 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Contoh misalnya Cut Nyak Dien atau Martha Christina Tiahahu sosok wanita-wanita tangguh yang memiliki keberanian melawan Belanda secara terang-terangan dengan melakukan pertempuran darat secara langsung.


Atau dalam segi akademisnya Ki Hajar Dewantara seorang Jurnalis de expres dari organisasi Indische Partij,  ialah sesosok Pahlawan yang diresmikan oleh Presiden RI Sukarno Pada 28 November 1959 Sebagai pahlawan dalam bab Pendidikan, salah satu hal dasar yang manusia butuhkan untuk hidup. Bayangkan saja jika manusia hidup tanpa tau dan tanpa pernah merasakan pendidikan barang sedikitpun. Dia bahkan mungkin tidak akan tau apa itu hidup, dan cara bertahan yang lebih baik tentunya.

Salah satunya sebab jasa-jasa para pahlawan ini-lah Dunia khususnya Indonesia dapat merasakan apa yang disebut sebagai perkembangan zaman. Sebuah zaman yang kini dapat dikatakan sudah menapaki rutinitas serba mudah, serba cepat, serba enak.

Sebuah masa yang tentunya diharapkan lebih baik dari sebelumnya, karena kehidulan di masa ini setiap orang boleh menyumbangkan isi fikirannya dalam skala besar sekalipun, memiliki pola fikir yang lebih kritis karena asupan pendidikan yang merata. 

Dalam bahasa modernnya, Kita sudah menapaki perkembangan zaman yang dinamakan era Revolusi Industi 4.0. Walau sebenarnya Federasi Bisnis Jepang telah menyampaikan gagasannya dalam 5th Science and Technology Basic Plan tentang konsep era society 5.0.


Kata Shinzo Abe, mantan Perdana Menteri Jepang di World Economic Forum, kurang lebih kayak gini,


"Society 5.0 itu bukan cuma model. Tetapi data yang menghubungkan semuanya. Ia membantu gap antara yang kaya dan yang kurang. Dari kedokteran sampai pendidikan."


Secara umum baik Revolusi Industri 4.0 dengan Society 5.0 tidak memiliki perbedaan yang begitu jauh, semua halnya masih berkait dengan teknologi, sebuah sistem yang diupayakan untuk mempermudah aktivitas manusia, dan tentunya juga sebagi bukti bahwa manusia ialah makhluk yang mampu terus berfikir dan berkembang. Hanya saja memang yang membedakan dalam hal pandangan secara dasar atau memaknai landasan konsep itu sendiri dan itu-lah hal baru yang cukup berpengaruh.


Supaya lebih tergambarnya penamaan dari perkembangan zaman, hal ini akan dijabarkan secara ringkas, karena pengetahuan tersebut juga merupakan sejarah dari perjalanan antar masa.


  • Dilansir dari Ruang Guru.com penamaan era ini Diawali dengan Revolusi Industri 1.0
    Saat terjadinya Revolusi di Inggris Pada abad 18, dimana semua alat produksi masih menggunakan tenaga manusia dan hewan, sampai akhirnya ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Sehingga produktivitas meningkat lebik baik.

  • Revolusi Industri 2.0
    Akhir tahun 1800, saat assembly line memakai sistem conveyor belt, mengubah proses produksi dari yang satu satu paralel gitu, menjadi sama rata.

  • Revolusi Industri 3.0
    Revolusi ini dimulai pada saat zaman analog berubah menjadi digital, dimana mulai ditemukannya komputer. Sehingga negara-negara besar mulai mengalihkan ekonominya dari  perindustrian menjadi ekonomi informasi.

  • Revolusi Industri 4.0
    Revolusi ini dikenalkan oleh Klaus Schwab Ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF), dimana pada era ini digital mulai menjadi bagian berpengaruh dalam kehidupan manusia, salah satu contohnya di Indonesia sendiri sudah mulai melakukan pemasaran secara online atau via platform digital.

  • Society 5.0
    Dilansir dari Online Learning Binus.ac.id Sederhananya, era society 5.0 bertujuan untuk mengintegrasikan ruang maya dan ruang fisik. Integrasi tersebut dilakukan untuk membuat semua hal menjadi lebih mudah. Keseimbangan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial dengan memanfaatkan sistem yang sangat mengintegrasikan kedua hal tersebut membuat semua hal menjadi mudah, terutama memperluas prospek kerja.

Karena jika kita melihat pada era Revolusi Industri 0.4 dimana saat semua hal hanya mengedepankan teknologi demi menjadi manusia modern, hal itu akan berpengaruh besar pada prospek kerja setiap orang, contok kecilnya berlakunya ketentuan e-money untuk bayar tol dan dampak terhadap pekerja yang selama ini melayani pembayaran tunai di semua pintu jalan tol mau tidak mau ketentuan PHK/Putus Hubungan Kerja tidak dapat dihindarkan.

Federasi Jepang menyadari hal itu, sehingga menyampakan gagasan dari Society 0.5 ini. Walau begitu tetap saja sampai saat ini tidak semua orang piawai atau mendalami hal-hal keteknologian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun