Menjadi Model Pengambilan Keputusan yang Baik
Memberikan Kesempatan untuk Belajar dari Pengalaman
Melibatkan Murid dalam Proses Pengambilan Keputusan
Dengan mengambil langkah-langkah ini, saya dapat membantu murid mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan yang penting dan menjadi pembelajar yang lebih mandiri dan bertanggung jawab.
Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.
Education is the art of making man ethical. Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~
Memahami kalimat tersebut, maka pendidikan merupakan suatu proses menuntun siswa dengan penguatan karakter , norma-norma  sehingga akan menjadi generasi yang memiliki nilai moral, kebajikan dan kebenaran untuk menjalankan kehidupannya. Generasi yang akan datang adalah cerminan pendidikan saat ini yang kita poles seperti membuat maha karya terbaik yang akan mewarnai negeri ini di masa depan.
Bagaimana loso Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Pratap triloka terdiri atas tiga semboyan yaitu Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani. semboyan tersebut artinya adalah "di depan memberi teladan", "di tengah membangun motivasi", dan "di belakang memberikan dukungan". Setiap keputusan yang diambil guru sebagai pemimpin pembelajaran haruslah mengacu pada nilai-nilai kebajikan dengan menjiwai tiga semboyan yang dicetuskan oleh KHD tentang asas-asas pendidikan, karena guru adalah sosok yang diteladani oleh murid dan masyarakat sehingga suka ataupun tidak guru harus memantaskan diri untuk bisa digugu dan ditiru dengan berupaya membentuk nilai-nilai kebajikan dalam dirinya. Berdasarkan hal tersebut, sebagai seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran sudah sepatutnya menerapkan konsep-konsep pengambilan keputusan yang tepat dan berpihak pada murid.
Seorang pemimpin (guru) harus mampu mengambil sebuah keputusan yang tepat, arif, bijaksana, dan berpihak kepada siswanya. Seorang pemimpin (guru) harus mampu menjadi teladan bagi orang-orang yang dipimpinnya (siswa), seorang pemimpin (guru) harus mampu membangun semangat orang-orang yang dipimpinnya (siswa), dan seorang pemimpin (guru) harus mampu memberikan motivasi kepada orang-orang yang dipimpinnya (siswa) untuk dapat mengembangkan minat, bakat, dan potensi yang dimiliki. Dalam menjalankan peran sebagai guru, ada kalanya guru dihadapkan dalam situasi yang mengandung dilema etika dan bujukan moral. Dilema etika merupakan sebuah situasi dilematis yang terjadi Ketika seseorang harus memilih antar dua pilihan. Di mana kedua pilihan benar secara moral, tetapi bertentangan. Bujukan moral adalah sebuah situasi ketika pendidik harus memilih keputusan benar atau salah.