Setelah lama mendidik santrinya di dalam goa, Syekh Abdul Muhyi memutuskan untuk menyebarkan agama Islam di perkampungan penduduk. Ia tiba di Kampung Bojong, lalu pindah ke daerah Safarwadi atas petunjuk Allah, di mana ia membangun masjid dan rumah hingga akhir hayatnya. Para santri menyebarkan agama Islam di berbagai tempat, seperti Sembah Khotib Muwahid di Panyalahan, Eyang Abdul Qohar di Pandawa, dan Sembah Dalem Sacaparana di Bojong hingga meninggal, yang makamnya kini dikenal sebagai Bengkok. Dalam dakwahnya, Syekh Abdul Muhyi menerapkan metode Tharekat Nabawiah, yaitu dengan akhlak yang luhur dan teladan yang baik.
Referensi:
Â
Latifundia, E. (2012). Perkembangan Awal Islam di Pamijahan Tasikmalaya: Kajian Makam-Makam Kuno. Purbawidya.
Riwayat Singkat Syekh Abdul Muhyi Pamijahan. (2023, Februari 14). Retrieved from NU Online: https://jabar.nu.or.id/tokoh/riwayat-singkat-syekh-abdul-muhyi-pamijahan-8qH6q
Saadah, R. T. (2020, April 27). Syaikh Abdul Muhyi Pamijahan: Ulama Mataram Penyebar Islam di Tasikmalaya. Retrieved from Bincang Syariah: https://bincangsyariah.com/khazanah/syaikh-abdul-muhyi-pamijahan-ulama-mataram-penyebar-islam-di-tasikmalaya/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H