“gue pulang” kataku sambil melangkah ke arah pintu keluar. Dengan air yang terus mengalir disudut mataku. Dengan isak tangis yang tertahan. Aku berlari.
Sam. Gue kecewa sama lo.
“Nanda” teriak Cindy memanggilku. Aku menghentikan langkahku dan berbalik menghadapnya. “gimana kemaren?”
“begitulah” jawabku singkat
“eh.. lo kok pake kacamata item ke sekolah? Emang boleh?” tanya Cindy
Aku tak menjawab pertanyaan itu. Dan memutuskan untuk terus berjalan menuju kelas. Cindy sepertinya tak curiga kalau semalam aku benar-benar tak bisa tidur memikirkan kejadian kemarin. Dan aku hanya menangis sepanjang malam.
“Nanda”
Sam.
“kamu kok gak bilang kemaren kalo kamu gak enak badan. Kalo gitu kan gak mungkin aku maksa kamu buat ikut ke markas. Kamu sakit apa?” Sam menempelkan punggung tangannya di dahiku
Iya, gue emang sakit. Sakit ati karena lo Sam. Dasar cowok brengsek. Huff, tenang Nanda bukan sekarang waktu nya kalo lo mau meledak. Nanti ya, tunggu waktu yang tepat.
“kekelas yok” kataku sambil menggandeng tangan Cindy