“oke, pulang sekolah gue tunggu di parkiran ya.” Kata nya sambil berjalan keluar kelasku.
“Nan, lo udah jadian sam Sam ya? Kok lo gak cerita sih sama gue. Jahat banget lo”
“gue aja gak nyangka. Rasanya kayak mimpi Sin. Sumpah ini mimpi paling indah yang pernah gue alami” senyumku masih mengiringi punggung Sam yang semakin menjauh.
“jadi bener lo jadian sama Sam??!!”teriakan Cindy membuat perhatian semua teman-teman mengarah kepadaku. Aku hanya mampu menepuk jidatku.
“Kok temen-temen pada ngeliatin kita ya?” tanya cindy dengan tampang lugu nya menoleh kanan-kiri ke arah teman-teman.
Malas aku menjawab pertanyaan yang tidak penting itu. Yang penting bagiku sekarang adalah memikirkan akan dibawah kemana aku nanti. Betapa tidak sabarnya aku.
Gue rela Sam, sumpah gue rela lo bawa kemana aja. Eitt!ngomong apaan sih gue.
“ayo, naik” Sam memberi isyarat padaku untuk menaiki motornya. “kalo kamu duduk nyamping gitu nanti gak seimbang, perjalanan kita jauh loh”
“tapi gue kan pake rok, kan sus...”
“jangan ngomong susah dulu sebelum mencoba. Ayok!”
Aku pun menuruti kemauannya. Sedikit susah sih tapi ya... tak apa la, Demi Sam. hehehe