Mohon tunggu...
Dwi Auditya Muttaqin
Dwi Auditya Muttaqin Mohon Tunggu... Supir - Trip Planner - Licensed Guide - Simple and Friendly // Instagram: @dwiauditya

write to remember, speak to forget

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Rumah Ori, Rumah untuk Keluarga, Mitra dan Komunitasnya

2 September 2020   11:47 Diperbarui: 2 September 2020   11:49 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri. Rumah Ori
Dokpri. Rumah Ori

Dokpri. Rumah Ori
Dokpri. Rumah Ori

Memang tidaklah mudah, tapi dengan semangat untuk bisa membantu keluarga dan lingkungan disekitarnya, Rumah Ori berhasil merangkak untuk melewati masa yang sulit ini. Walaupun belum normal, tapi keadaan sudah sedikit membaik. Setelah pelarangan untuk makan ditempat dicabut, dengan menerapkan protokol kesehatan, Rumah Ori mulai berangsur kedatangan pelanggan.

Tapi, hal ini tidak lantas membuat Ori merasa puas diri. Karena Ori sadar bahwa pandemi ini juga tidak akan hilang begitu saja, bahkan dalam waktu jangka dekat. Maka dari itu, Ori mengagas ide untuk mengumpulkan rekan sesama pengusaha UMKM di bidang yang sama, yaitu Food and Beverage untuk berjuang bersama-sama. Berangkat dari memiliki permasalahan yang sama, yaitu pandemi covid, komunitas Food and Beverage ini membuat program sendiri untuk bisa Dayakan UMKM, yaitu keroyokan dan voucher discount.

Keroyokan adalah program yang digagas oleh Ori dan rekannya, Husna dari Kue Balok Parikesit untuk saling membantu mempromosikan bisnis sesama komunitas. Ditahap awal, Ori dan Husna berhasil mengumpulkan beberapa rekannya yang tertarik untuk bergabung dan berjuang bersama. Meskipun ada beberapa yang menolak, tapi banyak juga yang merespon positif, bahkan brand-brand besar pun menyambut baik ide tersebut, seperti: Chacha Milktea, Salad Nyoo, Panties Pizza, dan lain-lain.

Bak gayung bersambut, mereka berfikiran daripada tidak ada yang bisa mereka perbuat sama sekali, dan hanya berpasrah kepada keadaan, ikut dengan program Ori ini adalah salah satu bentuk ikhtiar. Masalah hasil? Itu urusan belakangan. Melihat hal tersebut, Ori semakin semangat, karena ternyata dia tidak sendiri, ada banyak teman senasib dan seperjuangan.

Ditahap kedua, program keroyokan masih berjalan, para anggota komunitasnya masih sangat antusias mempromosikan teman sesama komunitasnya dan bahkan juga bertambah. Sosial media para akun bisnis tersebut mendadak ramai mempromosikan bisnis orang lain juga. Tidak ada rasa khawatir dari sang owner akan kehilangan pelanggan setianya. Mereka hanya berorientasi, setidaknya ini yang bisa mereka lakukan untuk membantu sesama.

Dokpri. Rumah Ori
Dokpri. Rumah Ori

Tidak cukup sampai disitu, Ori dan komunitas yang dibentuknya, menggagas program kedua dengan membuat voucher discount dengan besaran dan jumlah yang disesuaikan kemampuan para owner. Voucher ini diperuntukan untuk disebar ketika para pelanggan melakukan transaksi di merchant mereka. Program ini memiliki harapan akan adanya cross customer antar para UMKM, sehingga bisa mempromosikan secara langsung bisnis sesama komunitasnya.

Dalam perjalanannya memang tidak akan semudah yang direncanakan. Hal-hal teknis dilapangan memang menjadi tantangan tersendiri, bagi Ori dan komunitasnya. Tapi dengan begitu mereka semua belajar, mencari solusi dan berdiskusi bersama. Pada akhirnya, semua bisa berjalan beriringan dan saling support satu sama lain, walaupun mungkin belum semua anggota komunitasnya merasakan dampak dari segala ikhtiar yang mereka lakukan, tapi setidaknya mereka mencoba, dan bergerak.

Ternyata, pandemi ini bukanlah akhir dari segalanya. Ori dengan Rumah Orinya, meyakini bahwa dengan adanya pandemi ini adalah bagian dari proses untuk dia bisa lebih kuat lagi dan bertahan dari segala keadaan. Dan semoga itu bisa diaplikasikan oleh teman-teman para UMKM lainnya dan bisa berjuang bersama-sama.

Bersatu kita kuat, bercerai kita runtuh.

Yogyakarta, 02 September 2020

Dwi Auditya Muttaqin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun