Jutaan kepala, jutaan sudut pandang. Ada yang suka, ada yang masa bodoh, banyak pula yang mencoba menyerang karena ada rasa kecewa, dendam karena tidak sesuai dengan ekspektasi.
Banyak seniman yang dulu memuja berbalik menyerang dan menjadi oposan dengan kritikan super tajam. Banyak kawan sehaluan yang dulu mendukungnya berbalik membenci dan melakukan serangan masif untuk meruntuhkan kepercayaan masyarakat. Namun  semakin diserang Jokowi sampai saat ini masih mendapat sambutan luar biasa ketika blusukan dan menemui rakyatnya.
Berharap Pada Warisan Adab Ketimuran Warisan leluhur
Ternyata apa yang terjadi di dunia maya tidak seutuhnya bisa mempengaruhi massa. Masyarakat yang menyukai Jokowi masih jauh lebih banyak dengan apa yang di framing di media. Jadi apakah "olok-olok" di media itu merupakan cermin masyarakat Indonesia. Belum tentu juga.
Makanya pembaca perlu bijaksana dalam menanggapi isu yang beredar di media sosial. Tentu masih berharap bahwa masyarakat Indonesia masih menjujung tinggi adab dan attitude ketimuran yang selalu diajarkan di bangku sekolah dan warisan budaya seperti halnya yang diajarkan leluhur bangsa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H