Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Indonesia Bukan "Konoha", Masih Banyak Kebaikan di Jalanan

18 Juni 2024   09:44 Diperbarui: 20 Juni 2024   07:30 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang ini susah menebak wajah dan perilaku wakil rakyat dan penguasa, Yang kelihatan baik ternyata menyimpan kebusukan yang terlihat brutal dan kasar ternyata menyimpan kebaikan.

Rupa-rupa manusia datang silih berganti. Berbagai tragedi demi tragedi membuat manusia tersadar bahwa hidup itu penuh misteri. Banyak orang-orang atau masyarakat yang bisa hidup cukup nyaman dan macam, tetapi kerjaannya selalu merendahkan pencapaian negerinya sendiri, mereka merasa bahwa kehidupan negeri lain jauh lebih sempurna dan negerinya penuh intrik hingga akhirnya memberi label Konoha.

Membangun Aura Positif Diri sendiri dan Lingkungan Sekitar

Ia menyindir negerinya sekaligus menyindir dirinya sendiri khan. Dulu ada pepatah Lebih baik hujan batu di negeri sendiri daripada hujan emasi di negeri orang. Itu adalah wujud cinta tanah air.

Tetapi sekarang di mana berita dengan mudah diakses rasa kecintaan kepada negeri sendiri semakin mengendur, yang ada adalah lontaran keluhan dan nyinyiran yang tidak ada habisnya.

Harus dikemanakan mereka yang hanya bisa mengeluh, nyinyir dan mengolok-olok negeri sendiri, sementara dirinya minim kontribusinya terhadap orang lain dan negara.

Konoha barangkali hanyalah cerita fiktif tetapi imaji masyarakat sekarang dengan jari-jarinya, dan hati nuraninya yang kadang-kadang tumpul seringkali memanfaatkan apapun peristiwa untuk dijadikan bahan olok-olok, sementara dirinya sendiri kurang meneliti dirinya sendiri.

Lebih senang nyinyir, menyindir daripada introspeksi. Lebih senang mengkritik daripada meningkatkan kemampuan diri untuk bertahan dalam badai krisis.

Mungkin pemerintah atau penguasa salah dalam menerapkan kebijakannya, tetapi masyarakat harus tetap bisa bertahan dalam badai dan kreatif memanfaatkan peluang sekecil apapun. Tidak bergan tung pada bantuan, tetapi bagaimana tetap bertahan dengan segala daya untuk bisa keluar dari masalah dan krisis.

Kalau sebagai pekerja tetap fokus bekerja, kalau pendapatan kurang bisa mencari cara mendapatkan tambahan penghasilan, tetapi tidak perlu memaksa diri untuk ikut judi online dan memanfaatkan pinjol untuk kebutuhan yang sebetulnya tidak perlu atau memaksa diri hanya untuk gaya hidup. Semampu diri saja. Dan yang terang selalu positif thinking.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun