Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ekspektasi Tinggi Timnas Indonesia vs Bung Towel yang "Sangat" Benci Shin Tae-Yong

25 April 2024   12:01 Diperbarui: 25 April 2024   12:47 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"PSSI terlalu memanjakan Sin Tae-yong," Kata Bung Towel

Masyarakat Indonesia saat ini sedang berbunga-bunga karena laju Timnas U-23 sejauh ini baik-baik saja, malah satu kaki sudah menapak sesuai janji pelatih asal Korea tersebut menembus perempat final atau 8 besar Piala Asia yang di selenggarakan di Qatar.

Pertandingan pertama Indonesia mengalami kekalahan. Mereka kalah 2--0 karena drama-drama yang diciptakan pemain Qatar dan juga wasit rasanya berat sebelah. Tapi lupakan kekalahan, Indonesia kemudian menghadapi Australia. Bukan perkara mudah menghadapi skuad yang kuat dan langganan masuk Piala Dunia. Rasanya seperti melawan Goliat, jika itu diibaratkan dengan perbandingan peringkat dunia.

Nyatanya Indonesia mampu menahan gempuran Australia yang kualitas permainannya memang sudah kelas Eropa. Namun meskipun pertahanan pemain belakang boleh dibilang cukup buruk, tetapi performance Ernando Ari sangat luar biasa. Ia menggagalkan tendangan pinalti Australia. Sejak itu kepercayaan diri Indonesia bertambah dan Australia sendiri cukup frustasi melihat kegigihan Marselino Ferdinand dan kawan-kawan. Akhirnya gol bisa dilesakkan Made komang melalui sundulan kepalanya. Skor 1- 0 bertahan sampai peluit berbunyi tanda permainan sudah selesai. Perpanjangan waktu 11 menit membuat penonton dag-dig dug melihat gempuran pemain Australia yang rata-rata tinggi. Namun semangat bertahan Indonesia luar biasa gempuran yang datang bertubi-tubi bisa digagalkan. Ditambah performance Ernando Ari yang luar biasa membuat Australia kebingungan bagaimana menjebol gawang Indonesia.

Indonesia kemudian bertemu Yordania. Yordania bukanlah tim kemarin sore, ia adalah runner up piala Asia sebelumnya. Sebetulnya dari analisis banyak pengamat Indonesia cukup menahan imbang Yordania untuk bisa lolos sampai ke perempat final, namun rupanya pelatih Indonesia yang juga pernah melatih timnas Korea Selatan tersebut mentargetkan menang.

Semua sebagai pecinta olah raga sepak bola, agak pesimis juga melawan tim yang berpengalaman dalam pertandingan skala Asia. Tim-tim sekitar Arab, Qatar, Iran, Irak, Uni Emirat Arab, Yordania adalah tim matang dan sering merepotkan. Indonesia bisa imbangpun sudah luar biasa, namun ternyata Indonesia mampu mengalahkan Yordania dengan skor meyakinkan 4 -1. Satu satunya Gol Yordania dihasilkan dari gol bunuh diri Dustin Hubner.

Pemain Naturalisai Indonesia seperti Nathan Tjoe-a-on, Justin Hubner, bermain luar biasa. Bahkan Nathan sangat powerfull untuk memainkan bola dari kaki ke kaki. Secara keseluruhan permainan Indonesia melawan Yordania sering diibaratkan sudah sekelas dengan tim-tim Eropa. Para penonton, penggemar sepak bola Indonesia benar-benar antusias menyaksikan pertandingan-pertandingan tersebut, rata-rata puas dengan kontribusi Sin-Tae yong dan pemain-pemainnya yang peningkatan staminanya luar biasa. Hanya satu yang terlihat di media yang tidak suka dengan Sin Tae-yong, ia adalah pengamat bola Tommy Welly Alias Bung Towel. Sejak awal Towel selalu berseberangan dengan pelatih asal negeri ginseng tersebut.

Bung Towel sering mengkritik, kebijakan naturalisasi, melihat taktik buruk yang dimainkan Indonesia di bawah kepelatihan mantan pemain timnas Korea Selatan tersebut. Berbagai kritikan tajam  terlontar, bahkan ia baru puas jika bisa menembus final Piala Asia U-23 dan memenangkannya.

Antagonisme Bung Towel telah memunculkan agresivitas netizen yang tidak suka oleh serangan serangan pengamat bola tersebut. Mereka menantang Tommy Welly untuk menjadi pelatih nasional, agar  kritikannya bisa dibuktikan bukan hanya kritikan omdo saja.

Strategi Bung Towel berhasil membuat ia banyak dibicarakan. Seperti halnya lontaran kritik Rocky Gerung terhadap Jokowi, Fadly Zon dulu kepada Jokowi. Bung Towel sosok kontroversial yang menangguk keuntungan dengan banyaknya pendapatan undangan --undangan media untuk meramaikan perdebatan dan polemik terhadap sepakbola nasional.

Ternyata sebetulnya sosok-sosok antagonis di media banyak sekali, bejibun yang pesimis terhadap masa depan sepak bola banyak, tetapi secara obyektif perkembangan sepak bola era Sin-tae Yong menampakkan kemajuan dari segi mental bertanding. Mereka tidak mudah menyerah ketika tertinggal skornya. Peletakan dasar mental bertanding itu penting, mau siapapun yang dihadapi tidak ada rasa gentar sama sekali. Meskipun secara prestasi dan piala yang diraih masih minim, tapi ada optimisme yang terpancar dari masyarakat menyaksikan Timnas Indonesia pelan-pelan bisa sejajar dengan negara Asia lainnya yang peringkatnya lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun