Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dasa Darma Pramuka dan Pembentukan Karakter Generasi Muda

15 April 2024   12:15 Diperbarui: 17 April 2024   03:47 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Pramuka yang Mengasyikkan (Shutterstock/Gandi Purwandi via Kompas.com)

Istilah Pramuka di dunia Internasional adalah Scout, atau kepanduan di Indonesia, Hari Pramuka ditetapkan tanggal 12 April bertepatan dengan hari lahir pendirinya yaitu Robert Baden Powell. 

Pramuka di Indonesia berdiri dan ditetapkan Presiden Soekarno pada 14 Agustus 1961. Di Indonesia yang menjabat pertama sampai 4 kali berturut turut, adalah Hamengkubowono ke IX.

Sebelum bicara pramuka lebih dalam, penulis mencoba mengingat-ingat memori masa lalu tentang berbagai kegiatan pramuka. Apa sih sebenarnya tujuan dibentuknya pramuka? 

Sebagai pembentuk karakter, menumbuhkan attitude yang baik atau sekedar senang-senang dengan berbagai kegiatan seperti permainan atau game, petualangan, baris berbaris, kegiatan menolong orang dengan mengatur lalu lintas, menyeberangkan orang terutama orang tua dan anak-anak.

Mengingat Kegiatan Pramuka Masa Lalu

Penulis ingat ketika SD, pernah suatu ketika ada lomba baris berbaris dalam rangka menyambut 17 Agustus, itu sudah sangat lama kira-kira tahun 83-an. 

Sebagai pelajar dusun (istilah jawanya ndeso), kekuatan fisik tentunya beda dengan anak-anak kota, bagi kami orang desa jalan kaki itu bukan tantangan berat. 

Teman-teman saya bahkan yang rumahnya 5 kilometer lebih dari sekolah terbiasa bangun berangkat pagi dengan penerangan oncor (bambu yang diisi oleh minyak tanah dan diberi sumbu kain. 

Selama minyak masih ada maka oncor itu akan terus menyala. Belum banyak desa yang mendapat pasokan listrik, apalagi jalan umumnya masih jalan setapak, melewati lembah ngarai, pohon-pohon perdu, naik turun jalannya karena berada di lereng Merbabu dan Merapi.

Pramuka adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler wajib sekolah selain olah raga. Sejak kelas 4 SD sudah dikenalkan dengan baris berbaris, menjadi pramuka siaga, kemudian naik menjadi penggalang. Yang penulis ingat saat mengenakan seragam pramuka dan dibentuk satu tim baris berbaris. 

Lombanya menyangkut kerapian, kerja sama, kekompakan dan ketahanan. Perjalanan ditempuh kurang lebih dari 7 kilometer. Bayangkan masih belia sekitar umur 12 tahun sudah diajarkan baris berbaris menempuh perjalanan cukup jauh.

Tidak terbayangkan anak sekarang pasti sudah pingsan di perjalanan, karena lomba itu diadakan menempuh perjalanan naik menuju lereng Merapi. Tetapi kenyataannya sampai finis fisik kami tetap kuat. Memang lelah tetapi puas karena telah melewati garis finis dengan selamat. 

Apa yang bisa dipetik dari perjalanan. Sewaktu kecil tentu saja belum tahu maknanya. Tetapi setelah besar baru tahu manfaat ikut lomba baris berbaris itu yaitu kedisiplinan, kekompakan dan ketangguhan menaklukkan tantangan.

Pramuka itu singkatan dari Praja Muda Karana, arti dari praja muda karana adalah rakyat muda yang suka berkarya. Ada tingkatan dalam pramuka Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega. 

Jujur terus terang dulu saya bergabung pramuka tidaklah panggilan jiwa, sebab saya punya minat pramuka hanya karena dulu diwajibkan meskipun kadang saya merasa terpaksa menjalaninya.

Tetapi ternyata kegiatan pramuka itu banyak manfaatnya. Pelajar yang ikut pramuka itu adalah pelajar tangguh yang tidak mudah menyerah oleh rintangan. Semasa SMP saya ikut estafet tunas kelapa, sebuah kegiatan rutin yang diadakan pramuka di Jawa Tengah. 

Menyambut tunas kelapa yang secara estafet diarak berkeliling hampir seluruh Jawa Tengah. Saya pernah bersama teman-teman ditugaskan untuk menyambutnya di Perbatasan Boyolali dan Magelang. 

Kami menginap semalam di Wonolelo, Sawangan Magelang yang udaranya sangat dingin. Pagi-pagi sebelum rombongan pramuka dari Boyolali tiba kami harus dalam keadaan bersih. 

Bayangkan kami harus mandi dan berdandan pramuka sekitar jam 5 pagi di ketinggian sekitar 1500 mdpl. Bisa dibayangkan dinginnya, tetapi sebagai pramuka tidak boleh mengeluh karena anggap saja tugas negara, tidak boleh cengeng.

Di SMA selain kegiatan petualangan seperti halnya ketika kegiatan saka wanabakti yang belajar membaca kompas, belajar tali temali, morse dan juga mengenal obat-obatan alami untuk bisa survive di alam. 

Sebagai pramuka harus mengenal obat-obatan herbal, memanfaatkan tanaman, buah-buahan di perjalanan untuk bisa bertahan hingga sampai ke tujuan. 

Di semester selanjutnya saya mencoba ikut kegiatan saka Bayangkara yang kegiatan utamanya baris berbaris. Di situ mentornya adalah polisi. Latihannya cukup keras dan melelahkan. Tetapi kami puas ketika bisa berbaris dengan rapi menerapkan berbagai formasi.

Ternyata pramuka itu menyenangkan, apalagi ketika sudah sampai kegiatan petualangan dan jurit malam. Menyusur malam bersama kelompok dan diuji di perjalanan oleh kakak-kakak pembina. 

Pernah suatu ketika kami masuk ke daerah angker, ada kakak pembina yang mencoba menakut-nakuti, dengan memakai kostum pocong. 

Dasarnya kami tidak takut maka hantu-hantuan itu penulis lempar dan kakak penguji itu teriak kesakitan. Satu tim lantas dihukum jalan jongkok kurang lebih 50 langkah. Itu salah satu pengalaman seru masih banyak pengalaman yang akan panjang kalau diceritakan.

Memaknai Dasa Darma Pramuka

Intinya Pramuka itu menyenangkan dan membentuk karakter tangguh, membentuk pribadi yang tidak mudah menyerah dan senang dan ringan tangan menolong sesama. Masih ingat Dasa Darma Pramuka?

Pramuka itu dapat dipercaya, setia, sopan dan perwira, sahabat sesama manusia dan saudara bagi tiap-tiap pramuka, penyayang sesama makhluk, siap menolong dan wajib berjasa, dapat menjalankan perintah tanpa membantah, sabar dan riang gembira dalam segala kesukaran, hemat cermat, suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Jadi jika menjadi pramuka sejati dapat menjalankan dasa darma Pramuka bisa dijamin bahwa attitude, karakter, moralitas anggota pramuka itu akan terbentuk baik dan the best. 

Ketangguhan mental pramuka itu bisa menjadi pembelajaran hidup, sebab dengan dapat dipercaya saja manusia akan dengan mudah mendapat teman, apalagi ditambah mempunyai pribadi yang sopan, ksatria, suka menolong, cinta sesama dan makhluk lain, hemat bisa hidup dan terus menaklukkan tantangan meskipun harus bisa memanfaatkan alam untuk menghemat pengeluaran.

Lebih keren lagi dengan karakteristik tetap tersenyum, bahagia meskipun sebetulnya tengah dalam kesukaran dan yang lebih luar biasa suci dalam pikiran, bisa mengendalikan perkataan dan mampu mengimplementasikan perbuatan baik terhadap sesama manusia dan makhluk hidup.

Mengapa sekarang ini ada perdebatan tentang politisi. Di medsos muncul berita "katanya" pramuka mau dihapuskan oleh mas menteri. Penulis lantas mencoba mencari tahu benarkah isu di medsos itu. Ternyata perdebatan itu belum sampai titik sasar sebenarnya. Pramuka tetap menjadi ekstrakurikuler, tetapi bisa juga menjadi pilihan.

Penulis memaknai itu tergantung masing-masing sekolah. Jika kegiatan pramukanya sudah otomatis berjalan, sistemnya sudah jalan, siapapun bisa menjalankannya. 

Pramuka itu sudah melewati banyak orde, mulai dari orde lama, orde baru bahkan sekarang masa reformasi. Di era digital ini isu besar sedikit akan menjadi polemik di medsos.

Jika menyangkut kebijakan pemerintah dengan cepat pengamat, komentator, netizen segera bereaksi. Yang semula tidak heboh menjadi heboh karena sengaja dimunculkan pro dan kontra.

Pramuka adalah wadah kegiatan para siswa yang ingin menerapkan pembelajaran alami yang bisa dilakukan dengan mengeksplorasi diri, membentuk karakter hebat dengan menerapkan prinsip dasa darmanya.

Sayangnya banyak anak, muda, politisi, buzzer, influencer yang lupa apa sih dasa darma pramuka itu? Jika hapal dan mencoba mempraktikkan akan muncul semangat lebih untuk bisa mengubah diri menjadi lebih baik.

Intinya pramuka akan terus berjalan jika sistem, kegiatannya tidak sekadar berjalan pelan, namun mampu menjadi pemimpin yang bisa menggerakkan orang untuk menolong, menggantikan peran dan fungsi SAR, dengan spontanitas luar biasa. 

Attitude, karakter, moral anggota pramuka itu bukan sekedar belajar dan belajar secara teori tetapi mampu survive ketika dihadapkan pada ujian dan tantangan berat.

Lord Baden Powel akan bangga jika banyak generasi yang tidak apatis, cuek dan terlalu tergantung pada benda digital yang terus melekat dalam keseharian manusia. 

Ada beberapa kata mutiara yang menjadi pembelajaran berasal dari perkataan Robert Baden Powell."Jangan pernah meremehkan potensi seseorang, karena setiap orang memiliki keunikan dan kelebihan yang berbeda."

Tidak perlu diperpanjang polemiknya tetapi buatlah manusia paling mendekat pada butir-butir dasa darma pramuka yang pasti sudah dihapal para pegiat pramuka. 

Pada akhirnya insan pramuka harus ingat keputusan Kwarnas no 036 Tahun 1979: Pramuka itu: Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, patriot yang sopan serta ksatria, patuh dan suka bermusyawara, rela menolong dan tabah, rajin terampil dan gembira, hermat cermat dan bersahaja, disiplin berani dan setia, bertanggung jawab dan dapat dipercaya, suci dalam pikiran perbuatan, perkataan dan perbuatan.

Pada intinya pramuka sebaiknya memang tetap menjadi ekstrakurikuler, masalah wajib dan tidak itu tergantung sekolah masing-masing. Biasanya sekolah yang menerapkan pembelajaran pramuka itu adalah salah satu mode pendidikan yang bisa membentuk karakter secara menyenangkan. 

Setiap tetesan keringat pramuka adalah sebuah pembelajaran tentang kehidupan, perjuangan dengan semangat untuk pantang menyerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun