Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

PDIP Tenggelamkan Ganjar Pranowo Hingga Akhirnya Memilih Menjadi Calon Presiden

21 April 2023   22:31 Diperbarui: 21 April 2023   22:35 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepat Hari Kartini Jumat , 21 April 2022 di  Istana Batu Tulis, Bogor. Ganjar Pranowo akhirnya ditetapkan sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Berita ini seperti membuka misteri pilihan presiden dari partai pemenang pemilu ini.

Megawati akhirnya memilih calon bukan dari trah Soekarno untuk menunjukkan betapa PDIP bukan partai yang menonjolkan trah atau dinasti melainkan partai modern yang memilih calon presiden berdasarkan rasionalitas.

Sejarah mencatat Rasa kecewa Masyarakat Pada Ganjar  dan PDIP

Beberapa minggu yang lalu PDIP dinilai membuat blunder dengan penolakannya terhadap tim sepak bola Israel. Kader PDIP Wayan Koster yang juga gubernur Bali menolak drawing yang diadakan di pulau Bali juga ditegaskan lagi oleh Ganjar Pranowo yang digadang-gadang kader partai paling potensial untuk diajukan sebagai calon presiden.

Akibatnya Ganjar mendapatkan cacian, bulian, dan berbagai pernyataan yang intinya kecewa terhadap Ganjar yang telah melukai para pecinta sepak bola di tanah air. Blunder PDIP dan Ganjar membuat masyarakat yang dulunya berharap pada Ganjar lantas banyak yang memutuskan untuk melupakan Ganjar, karena ia dinilai lebih loyal pada partai daripada pimpinannya dalam hal ini Presiden Jokowi yang berharap even piala dunia U-20 dapat terselenggara di tahun ini.

Penulis merasakan benar kekecewaan sebagian masyarakat. Sebab penunjukan sebagai tuan rumah akan banyak menguntungkan Indonesia di mata dunia. Namun semua sudah terjadi. Sampai saat ini pro dan kontra masih mewarnai sebagian masyarakat terkait apakah masih mendukung Ganjar Pranowo, atau balik memilih calon  lain.

Di beberapa survey politik, akibat pernyataan Ganjar sempat terjadi penurunan elektabilitas. Namun Ganjar masih tetap di posisi atas dalam survey sebagai calon favorit Presiden Republik Indonesia. Apakah dengan mengusung Ganjar setelah masyarakat sangat kecewa dengan sepak terjang partai berlambang banteng moncong putih itu  mengembalikan Ganjar ke posisi semula sebagai calon terkuat presiden di tahun 2024.

Masyarakat masih menunggu siapakah calon presiden yang diusung oleh PDIP. Ada isu bahwa Ganjar akan dipasangkan dengan Sandiaga Uno, muncul juga pendapat agar Ganjar dipasangkan dengan Mahfud MD. Dengan kepastian Ganjar Pranowo maka konstalasi politik dengan cepat berubah. Partai Koalisi besarpun akan kembali berpikir untuk merapatkan barisan ke mana pendulum politik diarahkan.

Mereka pasti akan berhitung, membuat sebuah kalkulasi sehingga akhirnya menguntungkan mereka.

Dinamika Politik dan Trik Koalisi Partai-Partai

Perubahan koalisi masih dinamis, masih ada beberapa bulan untuk menentukan ke mana mereka berlabuh. Yang sudah pasti ada Prabowo Subianto mewakili Gerindra, Anies Baswedan yang diusung Partai Nasdem, partai Demokrat dan PKS. PPP sudah pasti akan memilih bergabung dengan PDIP karena sejak awal mereka memilih Ganjar sebagai kandidat presiden. Yang dinanti adalah Golkar, PAN, serta partai-partai kecil lainnya. Apakah bergerak ke Prabowo, Anies atau Ganjar Pranowo.

Masyarakat masih menunggu, Ganjar Pranowo tidak serta merta menjadi pilihan pasti terkait dengan dosa politik rekam jejak peristiwa yang tidak mudah terlupakan di awal tahun 2023 ini terkait pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah akibat keterlibatan partai politik (dalam hal ini PDIP yang disorot) yang membuat pesta sepakbola gagal total.

Masyarakat menunggu komitmen Ganjar Pranowo. Sebab sudah terlanjur masyarakat kecewa pada Ganjar karena ia lebih loyal pada partai daripada mempunyai pendirian sendiri yang menegaskan ia pemimpin yang tidak mudah disetir.

Pilihan-pilihan semakin rumit karena dari semakin banyaknya muncul calon presiden akan membuat masyarakat bingung menentukan siapa yang terbaik diantara mereka. Masing-masing mempunyai catatan sejarah yang terekam di media sosial, ada kurang dan lebihnya. Lalu masyarakat akan berasumsi siapakah yang terbaik dari pilihan buruk mereka?

Ganjar sesudah pasti dicalonkan menjadi calon presiden, harus cepat menarik kembali simpati masyarakat, tidak lagi melakukan tindakan yang menyurutkan simpati masyarakat. Masyarakat tentu berharap mendapat pemimpin yang mampu menyempurnakan dan melanjutkan pembangunan presiden sebelumnya. Sangat riskan jika memilih pemimpin yang mengusung perubahan secara total.

Lepas dari baik dan buruknya pemerintahan Joko Widodo, masyarakat merekam bahwa kinerja Jokowi cukup memuaskan. Yang perlu diperbaiki adalah ketegasan untuk memiskinkan para koruptor dan memperkuat posisi hukum sebagai panglima yang adil untuk memberantas korupsi, penyelewengan anggaran, serta membentuk birokrasi yang efektif dan cepat tanggap menyerap aspirasi masyarakat.

Ambigu Partai dan Pilihan Masyarakat Rasional

Apakah Ganjar Pranowo sanggup meneruskan jejak pembangunan Joko Widodo. Waktulah yang bisa membuktikannya. Sebagai masyarakat saat ini masih menunggu apa yang akan dilakukan calon presiden sebelum secara pasti menentukan pilihan untuk masa depan Indonesia.

Ambigunya PDIP yang sempat menggantung Ganjar Pranowo tentunya menjadi catatan kritis masyarakat, tidak mudah melupakan rasa kecewa. PDIP sebagai partai menyimpan banyak noktah yang harus diperbaiki. Sikap arogan dan betapa susahnya menebak garis politiknya membuat, banyak masyarakat masih menunggu sampai batas akhir pemilu. 

Banyak swing voter yang masih bimbang, Jadi selama beberapa bulan ini pilihan-pilihan masyarakat masih digodog untuk mendapatkan kandidat terbaik penerus kebijakan presiden sebelumnya. Apakah akan kembali dimenangkan PDIP ataukah jatuh ke oposan. Mari kita tunggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun