Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ujung Tahun 2022, Sebuah Refleksi dan Harapan di Tahun 2023

21 Desember 2022   19:18 Diperbarui: 26 Desember 2022   19:01 1594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau masyarakat ulet, selalu ada peluang untuk bertahan menghadapi tantangan. Kalau hanya mengeluh dan tidak melakukan aksi untuk berusaha menciptakan peluang atau memanfaatkan peluang maka akan terasa benar hidup penuh kesulitan, tetapi ketika tenaga dan keahlian dipadukan ditunjang dengan kepekaan akan selera pasar maka banyak peluang usaha yang bisa dibangun.

Penulis lihat pelaku UMKM mayoritas kaum muda, mereka yang ingin mandiri dan tidak tergantung pada lowongan pekerjaan, yang menyadari betapa ketatnya persaingan saat mencari kerja, usaha UMKM dengan menjual makanan yang digemari masyarakat baik secara francaise, ataupun usaha sendiri, tetap akan mendapatkan pembelinya.

Penulis sendiri mencoba usaha bersama istri menjual camilan ringan dengan bahan dasar singkong. Kripik getuk singkong, meskipun keuntungannya tidak banyak namun bila dikumpulkan sedikit demi sedikit ternyata cukup menjanjikan. Jika ada usaha selalu ada peluang untuk maju, jika pada perjalanan ada kegagalan harus siap mencari solusi untuk mengatasi kesulitan.

Nah, semoga saja di ujung tahun 2022 ini ada banyak inspirasi datang, menulis, menyambungkan novel yang sempat tertunda, melakukan usaha sampingan yang mampu menopang kehidupan terutama ketika kebutuhan hidup keluarga sedang padat-padatnya.

Jika hanya merenungi keadaan dan tidak melakukan tindakan usaha dan hanya bergantung pada takdir dan doa serta keberuntungan maka jangan berharap ada kemajuan. Kalau ada usaha, ada kerja keras, pantang surut, pantang mundur dalam usaha pelan-pelan akan mendapatkan kesempatan untuk maju.

Keterbatasan itu bukan menjadi penghambat, namun keterbatasan bisa menjadi pemicu untuk berpikir kreatif, bisa bangkit dan maju berkat tekanan, masalah yang akan semakin mendewasakan manusia. 

Emosi kadang menjebak manusia untuk melakukan tindakan nekat, bahkan gara-gara emosi muncul tindakan konyol yang sebelumnya tidak terpikirkan akhirnya malah menjadi bumerang yang merusak cita-cita yang ada dalam pikiran.

Harapan di Tahun 2023

Di tahun 2023 setiap manusia pasti selalu berharap kehidupannya membaik, semakin ringan dan jauh dari masalah sehingga tidak muncul stres yang memicu sakit bahkan bisa mengancam jiwa manusia kalau tidak waspada. 

Saya sebagai guru berharap pendidikan menjadi peletak dasar bagi pembangunan karakter, meskipun sebenarnya amat susah membendung pengaruh media sosial dan alat digital seperti handphone dan internet yang mengubah manusia yang sebelumnya aktif berinteraksi langsung dengan manusia lain sekarang waktu banyak dihabiskan dengan memainkan jari, membuat konten, melakukan banyak aktivitas tanpa harus beranjak dari duduknya atau hanya dengan rebahan sudah bisa membayar beberapa tagihan listrik, internet, PAM, menggaji karyawan dengan handphone yang bisa digenggam dengan tangan tapi multifungi.

Kekurangannya manusia menjadi jarang berinteraksi secara langsung, lebih terbantu dengan video call (VC). Semoga media digital tidak semakin menjauhkan relasi alami manusia dalam berinteraksi, sebab tetap ada perbedaan antara ketemu langsung atau hanya melakukannya lewat VC. 

Semoga Covid-19 benar-benar berlalu di tahun 2023. 

Bersambung dengan refleksi Budaya dan Seni di artikel mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun