Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Ferdy Sambo dan Citra Polisi yang Tertatih-Tatih

1 November 2022   11:30 Diperbarui: 1 November 2022   11:31 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Brigjen Yehu Wangsajaya Sumber: gridoto.com

Semoga saja semakin banyak polisi benar-benar menjadi pelayan masyarakat, membantu dengan tulus untuk melindungi masyarakat dari ancaman kejahatan terstruktur. Jika polisi bisa diandalkan masyarakat akan merasa damai, sebab masyarakat merasa mendapatkan perlindungan dari aparat yang sewaktu-waktu datang membantunya, bukan malah memeras, dan minta sejumlah uang untuk fee laporan kehilangan.

Penulis pernah kehilangan motor. Sesuai prosedur penulis lapor ke polisi dengan aduan kehilangan motor, untuk tindakan pencarian motor curian, polisi minta sejumlah uang untuk biaya operasi, Penulis merasa sudah jatuh tertimpa tangga, kejepit batu ketumpahan cat. Benar-benar tidak berdaya dan merasa sia-sia melaporkan kehilangan sebab bukannya motor ketemu, malah tambah runyam oleh pungutan oleh oknum polisi. Bulan berganti bulan, tidak ada berita, terakhir polisi hanya menemukan motor tinggal kerangka.

Untung saja dulu kehilangannya di parkiran Gramedia Yogyakarta, dengan  bukti tiket parkir maka oleh managemen Gramedia diberi ganti rugi yang cukup untuk membeli motor bekas. Masih untung ada penggantian coba kalau mengandalkan jasa polisi, bisa gila menunggunya berbulan-bulan malah setahun, tahu-tahu hanya kerangkanya saja yang ketemu. Syedih.

"Kalau sedih ada es Sambo, eh es mambo, untuk menyegarkan tubuh dari panasnya jiwa, dari pada di PHP in, mending menyesap es mambo rasa sersat atau rasa mangga. "

Oh Ferdy Sambo, dulu ada cerita penculikan dan pembunuhan para jendral oleh Gembong PKI dalam peristiwa 30 September, sekarang Jendral membunuh anak buahnya   karena urusan perempuan ataukah ada motif lain dibalik pembunuhan Barada J. Masih panjang persidangannya dan masih menjadi perbincangan di dunia maya. Bagaimana endingnya, selalu tidak pernah ada kepastian. Karena jika benar-benar dibuka akan banyak yang terseret dalam pusaran masalah.                                                     

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun