"kalau plonga-plongo itu lebih percaya berita palsu daripada logika dan akal sehat."
"Siapa tahu, sukses hidupnya karena modal nyogok sana-sini. Orang kaya khan bisa memanipulasi apa saja."
"Sudah Bro, diskusi kita tidak usah diteruskan, tidak akan nyambung. Kalau merasa waras  bahas yang lain saja. Bisa-bisa masuk RSJ karena diskusi yang nggak jelas...dah...kalau mau diskusi, diskusi saja dengan tembok."
"?????"
Ya begitulah, media sosial kadang membuat hidup yang semula mudah dan menjadi riweh, yang semula ringan malah menjadi berat. Yang semula lurus malah bengkok-bengkok. Menanggapi netizen dengan ilmu ngeyelnya tidak akan selesai. Malah bikin mulas perut, dan pusing kepala, lebih baik santai saja daripada benar-benar gila. Baca buku, baca novel, baca cerita-cerita ringan atau dengan melihat talkshow  seperti lapor pak yang mengundang tawa dan melupakan kekesalan saat membaca komentar di media sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H