Tanah merah itu penuh bunga, di situ terbujur jasad Sarji yang sudah tidur untuk selama-lamanya. Ia mesti rela meskipun ada sesuatu yang kosong dan selama beberapa waktu kepala Sarjum selalu tertunduk, terbayang wajah anak laki-lakinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!