Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ganjar dan Puan Bersaing yang Cantik Saja Jangan Saling Sindir

9 Mei 2022   11:29 Diperbarui: 9 Mei 2022   11:59 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ganjar lahir dari warga biasa tidak punya trah politik seperti halnya Puan. Bahkan dalam perjalanan hidupnya pun Ganjar sangat bersahaja, sampai pada titik dia menemukan jalan politik ketika bergabung dengan PDIP. Puan dan Ganjar sama-sama dibesarkan oleh PDIP. 

Ganjar lahir di lereng Lawu Karanganyar, 28 Oktober 1968. Lahir dari ayah seorang polisi S Pamudji dan ibu bernama Sri Suparni. Sejak kecil sudah menunjukkan jiwa kepemimpinannnya. Ganjar dan keluarganya pindah ke Kutoarjo mengikuti ayahnya yang berdinas sebagai anggota polisi.

Lahir dengan nama Ganjar Pranowo pada masa sekolah akhirnya keluarga memutuskan mengganti nama menjadi Ganjar Pranowo, agar tidak terbebani nama Sungkowo yang berarti kesedihan. Di SMA Ganjar sekolah di Yogyakarta di BOEPKRI  I sekolah milik yayasan Kristen. 

Selepas SMA Ganjar sempat berjualan bensin di pinggir jalan karena ayahnya masuk ke masa pensiun. Ganjar kemudian diterima di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Ia kuliah dari tahun 1987 sampai 1995. 

Ganjar adalah simpatisan PDIP. Dari konflik PDIP waktu itu 1997 Ganjar kemudian bergabung ke pihak Megawati Soekarno Putri. Pada awalnya Ganjar tidak lolos sebagai anggota DPR RI namun kemudian ia menjadi anggota karena ada PAW (pergantian antar waktu).Dimulailah karir Ganjar di Partai politik. Ia menjadi anggota dari tahun 2004 - sampai 2013. 2013 terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah (sumber referensi Wikipedia)

Sebagai gubernur ia benar-benar memanfaatkan media sosial untuk sosialisasi programnya. Ganjar aktif di di twitter dan kemudian instagram untuk mensosialisasikan kebijakannya sebagai gubernur. Dari media sosial itulah akhirnya Ganjar Pranowo banyak dikenal. 

Tidak semua teman separtainya senang dengan kebiasaan Ganjar di media sosial, bahkan Bambang Pacul (Wuryanto)rekannya di PDI Perjuangan dengan terbuka sering mengkritik gaya kepemimpinan Ganjar Pranowo. Tetapi sebagai orang yang pengalaman di dunia politik, kritikan, hujatan dan cibiran dihadapi ganjar dengan enteng. Sepertinya ia mengatakan Mbuh ra weruh. Tetap terus bekerja dan mengenalkan programnya lewat media sosial.

Akhir-akhir ini Puan sebagai pimpinan DPR RI dan juga Wakil Ketua bidang politik dan keamanan PDIP, sering sengit menyerang gaya Ganjar yang lebih senang menggunakan media sosial. Puan Mengritik. Pemimpin itu bukan hanya sibuk di medsos yang penting bukti kerjanya. 

Dalam kritikan lainnya Puan juga menyindir bahwa menjadi capres itu tidak hanya modal ganteng saja dan terakhir adalah Puan mengungkapkan bahwa banyak daerah di Jawa Tengah yang mengalami krisis air (yang disoroti terutama di daerah Wonogiri). Secara tidak langsung Puan menyoroti dua matahari dalam perjalanan untuk menuju RI 1 dari PDIP.

Sampai saat ini Ganjar Pranowo masih santai saja disasar kritikan Puan Maharani. Ganjar terlihat tetap aktif di media sosial dan sebetulnya belum terucap bahwa ia berambisi menjadi capres dan masih fokus bekerja untuk Jawa Tengah. Media saja yang secara aktif mencoba menafsirkan kiprah Ganjar sebagai bekal untuk mencalonkan diri sebagai kandidat RI 1.

PDIP dari kubu Puan merasa upaya pencitraan Ganjar Pranowo membuat partainya menjadi terbelah, sementara melihat perkembangan yang diprioritaskan dalam perjalanan menuju RI 1 Puanlah harapannya sementara kenyataannya berdasarkan survey elektabilitas Puan kalah jauh dengan Ganjar Pranowo. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun