Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Negara Rawan Bencana, Rawan Provokasi, dan Rawan Emosi

12 April 2022   16:25 Diperbarui: 12 April 2022   16:29 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demo terjadi bukan hanya di Indonesia, Menjadi refleksi agar Indonesia tidak mudah terjebak oleh emosi dan provokasi (kompas.com)

Yang terbaik pertama adalah kesadaran masyarakatnya untuk bisa berdamai dengan bencana, dan belajar dari kesalahan lalu untuk memperbaiki bangunan, pengetahuan darurat bencananya hingga bisa meminimalisir dampak bencana. 

Untuk bisa keluar dari kemelut diperlukan kebersamaan, sense of belonging, kesadaran untuk ikut merasa bertanggungjawab atas munculnya bencana, bukan hanya menuding dan menyalahkan keadaan dan penguasa.

Mungkin perlu introspeksi ke dalam diri apakah saya sendiri sudah ikut mengurangi dampak bencana, atau malah mengabaikannya hingga merugikan diri sendiri dan orang lain. 

Sisi positifnya di peristiwa bencana Yogyakarta adalah sikap gotong royong, tanggap cepat dalam membangun kembali puing-puing bencana, cepat melupakan kesedihan dan bangkit untuk berusaha kembali. 

Jangan sampai sudah negara rawan bencana, masyarakatnya mudah marah dan gampang diprovokasi untuk melakukan kerusuhan. Yang terjadi negara hanya akan hancur jika muncul prinsip senang bila temannya sedih, sedih jika temannya senang. Atau bersorak ketika ada temannya mendapatkan musibah, dan malah sedih ketika ada temannya yang sukses, kalau prinsip ini terus dipegang kapan majunya sebuah negara?

Demo terjadi bukan hanya di Indonesia, Menjadi refleksi agar Indonesia tidak mudah terjebak oleh emosi dan provokasi (kompas.com)
Demo terjadi bukan hanya di Indonesia, Menjadi refleksi agar Indonesia tidak mudah terjebak oleh emosi dan provokasi (kompas.com)

Nah inilah yang menjadi semacam refleksi diri,agar sayapun sadar hidup di negara yang rawan bencana, sadar untuk tidak mudah terkena fitnah dan provokasi menyesatkan asal melawan, asal mengkritik, mampu mengendalikan emosi sehingga jari tidak mudah  menulis hal-hal yang belum tentu benar hanya karena berita dan media hoaks. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun