Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Air Bersih Oh Air Bersih! (Balada Gang Sempit Kota - 2)

1 Maret 2022   14:45 Diperbarui: 2 Maret 2022   13:15 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banjir Di Pedongkelan beberapa tahun lalu gambar saya ambil dengan jalan kaki melewati gang sempit dari arah Daan Mogot Estate menyusur ke Pedongkelan Dalam dekat dengan alur aliran Pintu seng (Kompasiana.com/joko Dwiatmoko)

Namun, kehidupan bergulir dan harus kompromi. Ya memang jalannya takdir dulu pernah ke daerah Cengkareng karena ada cita-cita untuk menjadi pelaku seni, kursus kilat menjadi pemain sinetron dengan melakukan perjalanan dari Blok M ke daerah Jakarta Barat tepatnya di Rusun yang dekat dengan sekolah Budha Tzu Tji(sekarang). 

Sekitar tahun 1998 saya pernah datang di daerah Cengkareng di mana dulu Mal belum ada, yang ada hanya petakan sawah dan kebun, banyak pohon pisang ada di pinggir jalan dan Jalan tol Lingkar luar belum ada sama sekali.

Saya naik ojek dari perempatan Cengkareng menuju Rusun. Menyusur jalanan becek, banyak rawa, kebun jagung dan singkong. Lingkungan Rusun dulu adalah yang terapi dibanding dengan perkampungan yang masih banyak tanah kosong, lapangan kerbau-kerbau yang dibiarkan liar mencari rumput sekitar tanah-tanah yang katanya dulu ada milik keluarga Soeharto. 

Sejak Orde Baru tumbang maka daerah itu seperti menjadi lahan petak yang digarap oleh banyak penduduk di daerah Pedongkelan dan Cengkareng.

Mertua pernah bercerita bahwa ia mempunyai sawah yang cukup luas yang bisa beliau garap sehabis bekerja menjadi karyawan Trisakti. 

Tanah mangkrak itu dulunya adalah tanah keluarga Soeharto sebelum lengser, setelah lengser tanah itu seperti tidak bertuan dan menjadi tanah garapan yang pada akhirnya dikuasai pengembang Bangun Cipta  Karya Perkasa anak grup Agung Sedayu   dan Perumnas.

Perumnas mengembangkan rumah di daerah Cengkareng Timur sedangkan Podomoro membuat kawasan perumahan dan Mal di sekitar RSUD sampai Mutiara Taman Palem. Pada 1988 tidak terbayang bahwa suatu saat akan tinggal di daerah sekitar Rusun Jakarta Barat sekitar 10 tahun kemudian. 

Karena melihat betapa ruwetnya penataan kota dan daerahnya yang sangat panas, saya tidak pernah membayangkan dan tidak pernah sekalipun berharap bisa tinggal di Jakarta wilayah Barat. 

Namun takdir dan jalan Tuhan memang misteri ternyata saya mendapat jodoh warga Jakarta Barat. Ya itulah sebuah perjalanan kehidupan tidak pernah tahu bagaimana ke depannya.

Banjir Di Pedongkelan beberapa tahun lalu gambar saya ambil dengan jalan kaki melewati gang sempit dari arah Daan Mogot Estate menyusur ke Pedongkelan Dalam dekat dengan alur aliran Pintu seng (Kompasiana.com/joko Dwiatmoko)
Banjir Di Pedongkelan beberapa tahun lalu gambar saya ambil dengan jalan kaki melewati gang sempit dari arah Daan Mogot Estate menyusur ke Pedongkelan Dalam dekat dengan alur aliran Pintu seng (Kompasiana.com/joko Dwiatmoko)

Saya tinggal di Cengkareng sampai sekarang. Meskipun punya rumah di Jonggol  Dari Minggu malam sampai hari jumat masih berada di seputar Pedongkelan Jakarta Barat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun