Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Nostalgia Naik KRL: Menggelantung dan Hampir Terlindas Gara-gara Menyeberang

26 Januari 2022   14:06 Diperbarui: 27 Januari 2022   12:12 1913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernah hampir tertabrak KRL gara-gara menyeberang (wartakota.tribunnews.com)

Ketika naik dengan menggelantung pintu benar-benar sengsara, karena di samping harus berpegangan kuat pada besi yang ada di pinggir atas pintu, saya seperti merasakan menggelantung, kaki jinjit dengan posisi miring, kalau pegangan tidak kuat sudah pasti jatuh. 

Untung saja (begitulah orang sudah sengsara masih bilang untung), di Stasiun Srengseng itu ada beberapa penumpang turun, hingga bisa sedikit merangsek masuk. 

Sampai ke Lenteng Agung berkurang, Pasar Minggu semakin berkurang, dan di Stasiun Pasar Minggu Baru semakin berkurang, tetapi yang banyak itu di Stasiun Tebet, saya lantas bisa duduk karena penumpang sudah banyak yang turun.

Pernah merasakan menggelantung seperti ini (brilio.net)
Pernah merasakan menggelantung seperti ini (brilio.net)

Tujuan utama Stasiun Juanda. Herannya meskipun di gerbong sudah semakin sedikit orang, orang-orang yang ada di atap tetap tidak mau turun. 

Pernah melihat dari perlintasan antara Stasiun Gondangdia dan Gambir mereka berjalan dan sedikit berlarian dari gerbong ke gerbong. 

Wah betul-betul nekat tuh orang-orang, tidak sayang nyawa apa!

Pulang dari kerja sekitar jam 3 sore, saya biasanya naik dari Stasiun Juanda terus ke Stasiun Kota.

Dari Stasiun Kota, saya bisa memilih tempat duduk yang nyaman sampai ke Stasiun UI atau Pondok China.

Hampir Terlindas Gara-Gara Menyeberang Rel

Saya ingat kejadian yang sungguh tidak terlupakan. Pernah saya menyeberang rel di Stasiun UI, melewati grafel dan rel di bawah peron stasiun. Ingin cepat di seberang, dengan cepat melompat naik ke peron, tidak seberapa lama hanya dalam hitungan detik kereta melintas cepat.

Deg-deg serrr luar biasa, coba kalau saya terlambat, sudah jadi perkedel saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun