Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Generasi Tua Belajar Bisnis pada yang Muda

21 Januari 2022   11:48 Diperbarui: 21 Januari 2022   11:53 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar belakang masalahnya adalah karena belajar dari sejarah, terutama sejak orde baru anak-anak penguasa begitu diuntungkan dengan kedudukan orang tuanya. Mereka dengan mudah bisa membuat bisnis-bisnis yang tiba-tiba besar dan menggurita. 

Asetnya jutaan dolar hingga menjadi sultan tanpa perlu berdarah-darah dalam usaha karena kedekatannya dengan istana. Ini yang menjadi sumber kecurigaan para pengamat, ekonom jadul, dosen-dosen aktivis, hingga memunculkan ide untuk melaporkan anak penguasa yang bisnisnya"tiba-tiba"melompat dan diminati perusahaan ventura. Bola pun dilempar lagi ke anak lainnya yang kebetulan menanjak popularitasnya ketika ia bisa memenangkan pertarungan sebagai pejabat di tingkat kota.

Dari rekam jejaknya yang cukup agresif, mengelola pemerintahan dengan pendekatan milenial hingga akhirnya mampu memberikan efek elektabilitas yang cenderung naik hingga ada isu muncul akan melangkah ke jabatan pucuk ibu kota negara saat ini.

Gonjang-ganjing anak penguasa ini dijadikan lahan gurih untuk mengobok-obok rekam jejak "Sang penguasa" Para oposan bergerak mencari celah agar muncul opini, semua penguasa sama, mereka akan memanfaatkan jabatan untuk kejayaan keluarga besarnya. Maka diberitakanlah di media banyak keganjilan terkait aktivitas anak-anak penguasa.

Pak Lurah begitulah ada beberapa netizen yang mencoba menamakan pimpinan dengan sebutan yang familiar dari masyarakat. Kekepoan netizen Indonesia memang luar biasa, kadang tidak perlu melihat fakta, tidak perlu melihat data kalau merasa tidak suka, judul yang sekedar hebohpun ditanggapi serius dengan jurus nyinyir yang disiapkan berjilid-jilid. Menjadi publik figur saat ini harus kebal dengan segala kenyinyiran para netizen julid.

Fenomena usaha kaum muda yang berani berspekulasi, bergerak di bidang startup, saham, kryto, NFT, dengan modal menggerakkan jari, mencari relasi lewat media online, melakukan usaha dengan memanfaatkan teknologi, melakukan pendekatan usaha dengan cara kekinian. Ini yang kadang ditanggapi barisan para tua termasuk saya yang masih heran kok bisa menghasilkan uang dengan cara rebahan, sekedar menggerakkan jari, cara kerja keras yang berbeda persepsinya dengan orang tua.

Para pengusaha muda itu berkantor di mana saja, yang penting selalu bersama ponsel pintarnya dan juga laptop canggihnya untuk membuat konten, iklan, mencari peluang dan memanfaatkan trend masyarakat.

Cara usaha anak muda yang kadang susah dimengerti pada  generasi , generasi X ,baby boomer yang katakanlah"lemot"dalam penguasaan teknologi membuat banyak opini dimasyarakat terpecah.

Sebuah kebetulan jika anak anak pak Lurah yang usianya masih kisaran 20-an (katakanlah generasi Z) tampil moncer di bisnis yang ada hubungannya dengan kemajuan era digital. 

Para politikus, pengamat, dosen berumur langsung bereaksi, tidak mungkin mereka tidak memanfaatkan kedekatan mereka sebagai anak penguasa, pasti ada unsur KKN, ada upaya pencucian uang secara masif, terstruktur seperti kegaduhan sebelumnya ketika ada yang kalah pemilu beberapa tahun lalu. Isu-isu, hoaks tentang kecurangan terus berkembang sehingga muncul pembelahan. 

Pembelahan ditingkat masyarakat masih berlangsung sampai sekarang, sedangkan aktor utama yang merasa terzolimi malah melakukan kolaborasi, senyum ketawa bareng sebagai rekan kerja di pemerintahan.

Sekarang ini berbagai hal yang berhubungan dengan anak penguasa terus dihubung-hubungkan dan untuk mengurai kelemahan pemerintah dibuatlah upaya pelaporan atas usaha para anak penguasa yang disinyalir merupakan bagian dari KKN, pelemahan hukum dan pembukaan aib dengan cara melaporkan ke KPK lembaga anti rasuah, utak atik gathuk supaya pembelahan muncul  lagi di masyarakat untuk membuat anak muda calon pemimpin mendapat bullyan disamping positifnya mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat dari munculnya secara viral upaya lapor melapor itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun