"Tidak, tidak pernah sepi kerjaan masih menumpuk berbaris di drive dan google side yang banyak menampilkan kamar-kamar file yang mesti dikerjakan. Berjuta kata, berpuluh aplikasi harus disiapkan untuk bisa melakukan presentasi maksimal."
" Apakah kamu tidak rindu, sentuhan sayang dari kekasihmu di dunia nyata?"
"Saat ada robot serba bisa mengapa harus repot-repot menghadapi manusia yang kadang amat susah ditebak di kala sedang menstruasi, mending bicara dengan robot yang tidak pernah emosional wkwkwk."
Oh begitukah dunia di tahun 2045. Kesepian 2045. Semoga semuanya tidak terjadi. Yang kurindu hanyalah ketika pagi yang dingin masih menemukan kehangatan teh yang diseduh kekasih hati dengan penuh perasaan, sambil mendengarkan adukan dari gelas air dan gula yang beradu. Lalu kemudian sruput. Ahhh nikmatnya.
"Sayang, terimakasih tehnya pas. Tidak terlalu manis, jauh lebih manis dirimu."
Ia memandangku dengan penuh arti meskipun tampak  kantung  matanya yang berkerut berkaca-kaca penuh keharuan.
Jonggol, 17 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H