Saat ini partai PDIP Â tengah melakukan promosi untuk Puan dengan berbagai cara, salah satu dengan menebar spanduk di seantero pelosok Nusantara. Besaran modalnya pasti bisa terbayangkan berapa rupiah harus dikeluarkan untuk mencetak spanduk. Namun, jangan salah masyarakat sudah pintar melihat rekam jejak calon pemimpin masa depan.
Puan sering menyindir Ganjar dengan istilah "politisi medsos", hanya bekerja di media maya sesuatu yang tidak nyata. Tapi mau tidak mau kekuatan netizen saat ini jangan dianggap remeh. Partai seharusnya visioner menangkap gelagat dan memanfaatkan media sosial demi mensosialisasikan programnya. Bekerja penuh dan kebetulan mendapat liputan, merespon cepat dan mencoba mewujudkan keluhan masyarakat dengan mendatangi langsung masyarakat yang mengirim laporan.
Jadi para petinggi partai politik, harusnya belajar dari kader potensial, demi merangkul program yang senada dengan keinginan masyarakat, bukan malah melawannya. Salam hormat, Semoga masukan ini memberi pencerahan meskipun hanya berasal dari masyarakat yang ibaratnya hanyalah suara lirih dari angin yang menderu atau dari debu - debu yang terhempas angin. Namun jika debu bersatu kekuatannya jangan pula disepelekan. Mbak Mega, sesekali turunlah bukan hanya dilangit, tetapi menapaki tanah basah dan mendengar keluh kesah masyarakat yang berpijak di bumi. Salam hormat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H