Apakah aku harus menulis dari ampas pemikiran penulis lain? Tentunya rugi jika menjadi pengekor dari tulisan penulis lain yang bisa melompat mengikuti arus digitalisme dan memanfaatkan aplikasi, media sosial dan sarana penyintas lain yang bisa menjaring viewer jauh lebih banyak. Bisa jadi banyak orang sudah mengikuti gaya milenialnya para tiktoker sedangkan aku masih gamang apakah yang kulakukan untuk bisa menjadi youtuber.
Pemikiran harus progresif, menjemput tantangan baru, bukannya mengikuti layaknya siput yang berpikir alon -- alon waton kelakon. Kalau perlu harus bisa menulis berdasarkan spoiler sudah bisa menulis cerita sukses sebelum sebuah genre akan menguasai tangga berita.
2010 -- 2021 bukankah waktu yang pendek untuk sebuah kesetiaan tetapi amat sangat rugi bila hanya dinikmati sebagai kegiatan rutin tanpa mampu mewujudkan sebuah terobosan yang mampu membalikkan sejarah. Kalau hanya menjadi yang biasa saja maka Kompasiana hanyalah sebuah platform yang tidak berarti. Tetapi bagaimanapun Kompasiana bagiku tetaplah sebuah tempat menabung yang mampu memberiku tempat di mesin pencari. Dengan mudah mencari gambar dan artikel yang sudah kutulis bertahun - tahun.
Bagaimanapun aku berterimakasih pada kompasiana karena sedikit banyak bolehlah bisa dibilang Kompasianer senior ditilik dari tahun bergabungnya. Tetapi jika dikatakan penulis produktif tentu aku masih malu - malu kucing mengakuinya karena dengan berbagai kendala yang ada selama itu baru menulis kurang dari duaribu artikel.
Suatu saat tabungan itu akan kubobol sebagian untuk digunakan sebagai modal menjadi penulis buku, sebagian lagi agar bisa tercatat sejarah, lainnya semoga bisa memberiku ruang kebahagiaan karena telah menabung kata yang tidak akan hilang ditelan zaman. Satu lagi memberiku pengalaman dan jam terbang tinggi dalam menulis. Untuk penulis yang baru bergabung terus semangat menulis, seakan waktu tidak ada ujungnya dan tahu - tahu tahun berganti tahun dan tidak terasa sudah dua digit bergabung dengan platform blog dan memberi pengalaman dan jam terbang dalam menulis. Salam literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H