Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Semua Kesenanganku Berhubungan dengan Rasa (3)

30 Mei 2021   06:43 Diperbarui: 30 Mei 2021   07:06 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lama- lama latihan kepemimpinan itu mampu membangun sikap tenang, tidak lagi grogi bila memimpin acara di depan orang banyak. Di samping melakukan latihan fisik juga latihan olah jiwa, meditasi, kontemplasi, semacam membangun kekuatan tersembunyi di dalam tubuh. 

Pembangkitan cakra, membangkitkan limpahan tenaga ketika manusia dalam keadaan tertekan dan mesti mengeluarkan tenaga ekstra yang bisa dieksplorasi dari tenaga dalam.

Di kegiatan ada gemblengan diri dengan jalan kaki tanpa alas kaki. Jarak perjalanan bukan hanya satu dua kilo tapi bahkan lebih dari 10 kilo. Ketahanan fisik menghadapi tantangan entah kelelahan, rasa pegal, nafas yang mulai tersengal saat menghadapi perjalanan menanjak. Semua harus dirasakan sebagai sebuah ujian yang menantang.

Jalan Kaki Sebagai Gemblengan Kesabaran

Bahkan saya pernah melakukan perjalanan menantang diri dengan jalan kaki tanpa henti dari Yogyakarta ke Magelang tanpa henti. Perjalanan di waktu malam sehabis latihan teater di unit kegiatan di Kampus. Saya pernah menceritakan kisah ini di artikel Kompasiana namun lupa judulnya apa sudah lama.

Namun inti dari perjalanan ini adalah melatih kesabaran, keberanian (atau barangkali hanya dilakukan oleh orang gila hahaha ; di sini oh ya saya pernah menceritakannya disebuah artikel misteri di risalah misteri.com milik Mas Yon Bayu Wahyono Kompasianer senior yang sering menulis tentang politik).

Adrenalin dilatih dan kesabaran, ketekunan diuji. Itulah buah - buah manfaat dari kegiatan silat, sehingga ketika saat ini pernah mengingat kegiatan seperti itu dilakukan dalam waktu lama. 

Saya merasa itulah yang bisa membuat rintangan terutama relasi dengan keluarga, kesabaran saat pasangan sedang meletup emosinya dan perlu ekstra tenang. Apa yang tertanam sejak muda itu bisa dipanen untuk menghadapi ujian kehidupan.

Kini ujian sebenarnya adalah menghadapi tantangan nyata kehidupan. Berbagai ujian terus datang, kesulitan tidak kurang- kurang dan rasa iri, kadang mampir ketika teman- teman sudah jauh melangkah dalam tataran kehidupan, memiliki rumah serta keluarga yang bahagia, setelah melewati masa muda yang penuh prihatin.

Konsistensi Menulis dan Rasa yang Menyertai

Ketika pada awal memutuskan menulis di Kompasiana tidak terpikir bahwa sampai kini ternyata telah lebih dari seribu artikel dihasilkan. Itu buah konsistensi, buah dari kesabaran mengikuti proses. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun