Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jarang Nge-mall, Rajin Belanja Online

23 Mei 2021   06:04 Diperbarui: 23 Mei 2021   06:21 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan masker, menenteng hand sanitizer dalam segala aktivitas maka bersama istri sering pergi ke pasar paling tidak seminggu sekali untuk membeli stok keperluan memasak. Untuk pembelajaan lain seperti memesan buku, memesan alat elektronik ringan, memesan peralatan memasak belanja online andalannya.

Terus terang belanja online kini hampir menjadi aktifitas utama menggantikan kegiatan keluar ke mall atau ke pusat perbelanjaan. Lalu siapa yang berperan aktif dalam aktivitas belanja online ya tentunya istri saya. Dia lah  manager yang mengatur keluar masuknya uang. Saya hanya berperan sebagai pemilik modal, yang bekerja lewat WFH. Gaji dipegang istri untuk disalurkan mengisi aplikasi pembayaran, mengatur belanja bulanan, membayar uang sekolah ketiga anak saya, mengatur pembayaran hutang piutang.

Menghindari Utang Online dan Kartu Kredit

Pernahkah mempunyai pengalaman meminjam uang lewat online atau menerbitkan kartu kredit sayangnya saya tidak tertarik sama sekali. Rasanya terlalu berat resikonya jika terjerat dengan lembaga utang dengan cara online. Caranya sangat mudah mendapatkan uang, namun resikonya kami diteror untuk segera melunasi utang. 

Duh sengsaranya. Kartu kredit menurut saya itu kartu setan. Makanya dari dulu saya tidak pernah tertarik menggunakan kartu kredit. Biar saja hidup sederhana sesuai dengan kemampuan yang penting tenang tanpa dikejar- kejar utang.

Apalagi sebagai guru yang gajinya untuk ukuran Jakarta  masih pas- pasan meskipun di atas UMR tapi di tengah godaan dan mahalnya harga - harga kebutuhan kami harus benar- benar pintar memutar uang agar tidak terjerat utang semakin banyak. Utang penting tapi harus berhitung bisa mengembalikan sesuai waktu dan target yang ditentukan sekedar menambah semangat mencari tambahan uang. Kalau harus memaksa di luar kemampuan kata orang Inggris No Way.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun