Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Haruskah Masalah Rumah Tangga Diselesaikan dengan Emosi Tinggi?

16 April 2021   16:13 Diperbarui: 16 April 2021   19:55 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Anda mempunyai pasangan dengan emosi yang cenderung tidak terkontrol tersebut, hal yang pertama dilakukan adalah menghindari konflik, meminimalisir melakukan tindakan yang bisa melukai bathinnya. Sering mengajak bercanda dan cepat minta maaf dan segera selesaikan masalah agar tidak berlarut-larut, menciptakan suasana yang membuat nyaman pasangan, mengontrol diri dalam letupan kemarahan. 

Sebab jika kita marah, dia bukannya diam tetapi malah terletup amarahnya. Bisa saja yang tadinya yang marah kita , eh malah kita sendiri yang dibuat kelimpungan sebab kemarahannya lebih menakutkan.

Memahami pasangan hidup yang mempunyai karakter berbeda itu awalnya memang mengejutkan, ngeri-ngeri sedap, tapi seiring dengan berjalannya waktu ketika tiap pasangan saling bisa menyesuaikan diri, maka lama-lama pasangan yang mempunyai emosi tinggi mampu mengurangi intensitas konflik.

Jomlo yang tidak ingin direpotkan dengan berbagai masalah rumah tangga, sering menjadikan persoalan rumah tangga yang berakhir tragis itu alasan untuk tidak cepat menikah atau memutuskan untuk terus hidup sendiri. 

Ada bayangan ketakutan dari jomlo bahwa karena dirinya termasuk orang yang susah mengontrol emosi, ia takut menikah karena bisa jadi nanti akan tumbuh masalah dan selalu bertengkar setiap saat. Menikah bukannya senang tapi malah tertekan karena selalu harus belajar untuk berkompromi.

Terkadang menebak pasangan dengan karakter, sifat dan tingkah laku yang sesuai itu susah. Kita rasanya tidak nyaman ketika pacaran mengungkapkan kelemahan diri. 

Hal yang diperlihatkan hanya yang bagus-bagus saja. Sebetulnya pacaran yang baik bila mereka berusaha tidak menutupi kekurangan dihadapan calon pasangan hidup. 

Emosi bisa membuat tindakan Tindakan alam bawah sadar yang menakutkan atau nekat (barakata.id)
Emosi bisa membuat tindakan Tindakan alam bawah sadar yang menakutkan atau nekat (barakata.id)
Jika dari awal sudah mengerti kelebihan dan kekurangan dan mau membangun komitmen untuk tidak saling menyakiti, maka perjalanan pernikahan cenderung mampu dikendalikan sebab sebelum menikah komitmen sudah dibangun sehingga ketika menikah tidak lagi menyesal dengan menikahi orang yang benar-benar mengejutkan.

Gagalnya Pernikahan Karena Emosi Tidak Terkendali

Pernikahan yang gagal dan berakhir cerai sering karena secara emosional memutuskan menikah padahal belum begitu kenal luar dalam calon pasangannya. 

Dari berbagai persoalan rumah tangga ada banyak godaan terutama adalah menganggap rumput tetangga lebih hijau daripada rumah sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun