Kepedulian pada tetangga, kepedulian pada sesama penduduk Jateng membuat Ganjar seperti mendapatkan durian runtuh kepercayaan. Ganjar yang tahu harus bagaimana dalam memimpin Jawa Tengah menjadi idola baru anak muda.
Bukan fanatik tapi ketika saya bertanya pada hati nurani saya pilih Ganjar atau pilih Anies, terus terang jujur saya pilih Ganjar Pranowo.
Kenapa pilih Ganjar? Itu hak politik saya.
Seperti halnya ketika sejak kampanye Jokowi di Jakarta dan sempat bertemu di jalan. Anggaplah feeling. Atau gejolak hati nurani. Tapi pilihan saya belum tentu menjadi pilihan elite politik.debat tentang calon pemimpin selalu saja membuat panas suasana. Hitung hitungan sang pemimpin partai belum tentu sama dengan keinginan masyarakat.
Bagi saya Ganjar itu fenomena bisa saja ia adalah Satrio piningit. Apa yang terjadi 2024 banyak yang masih misteri. Sama seperti ketika saya terbaring di rumah sakit karena Covid.Â
Dari protokol kesehatan, saya benar benar mencoba mentaatinya.Tapi ketika imun dalam sekejap turun dengan cepat Covid 19 menyerang. Jadi mereka seperti pencuri yang tidak tahu  kapan akan datang. Saat lengah barang saat lengah Covid menghampiri.
Siapa tahu jika Jokowi sesuai konstitusi harus turun panggung penerus yang cocok adalah yang se visi. Lha kalau saya kok lebih cocok sama mas Ganjar. Itu soal ROSO pangroso (soal selera).
Kalau Anies lain kali saya bahas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H