Mereka yang menyebarkan agama dengan cara pendekatan budaya setempat akan jauh lebih diterima, sebab dengan pendekatan budaya penyebaran agama bisa melebur dan bersinergi dengan kebiasaan dan adat istiadat masyarakat.
Wayang, gamelan, lagu-lagu dolanan Jawa adalah salah satu sinergi agama dan budaya. Penyebaran agama dengan melibatkan seniman, pelaku budaya jauh lebih beradab dan membumi. Selain memperhalus budi pekerti juga memperhalus rasa, sehingga agamapun menyebar dengan cara damai.
Bagamanapun harus banyak sarjana seni dan orang yang mengerti seni secara mendalam baik dalam dunia akademik maupun praktisi seni bersama membangun keadaban publik.
Saat ini dunia tengah dominan dengan visual content, visual artifisial, bahkan literasipun akan mengarah ke sentuhan visual dengan adanya webtoon dan sifat manusia yang gampang bosan.
Butuh banyak ahli seni yang mampu memberi sentuhan rasa, kemanusiaan dan juga sisi karakter yang khas sebagai bangsa beradab dan tetap berpegang pada budaya ketimuran yang mementingkan rasa dan sifat sosialnya yang tinggi.
Ketika politik lebih mengarah pada sifat-sifat brutal, ketika ruang pendapat masyarakat di media sosial lebih mengarah pada perang kata dan pembulian.
Ketika agama lebih banyak mabuk simbol dan kadang kurang menghargai seni budaya yang sering dikonotasikan budaya liberal, kapitalis, juga mulai menghilangnya tradisi yang menggerus aktifitas seni budaya, maka ruang visual, seni budaya, dan seniman harus tampil ke depan untuk kembali memberikan ruang artistik bagi manusia.
Sebab, dengan mengembangkan sifat artistik juga akan lebih mengedepankan rasa dan menghargai keberagaman yang mulai tergerus.
Salam Budaya.
Quote artikel ini diambil dari artikel Inilah Media Baru, Seni Zaman Now (Cyberthreat.id)