Para sarjana seni menjadi penggagas yang bekerja keras menjadikan seni sebagai andalan menyeimbangkan nalar kecerdasan logika dengan kecerdasan estetika, kehalusan budi dan luasnya ruang lingkup seni budaya.
Indonesia itu kaya dengan sumber daya alam juga sumber daya manusia yang bisa maksimal berkiprah dalam dunia seni.
Dalam seni rupa sendiri banyak pelukis, seniman rupa yang sering berpameran keliling dunia. Ini membuktikan bahwa kualitas seniman, perupa tidak kalah hebat dengan perupa internasional.
Kalau melihat apa yang mereka tampilkan di YouTube, di Google, Instagram, tidak kalah ciamiknya dengan seniman dari luar negeri, pemerintah harus memberi ruang luas para seniman untuk membuktikan bahwa Indonesia ada dan tampil terdepan dalam seni budaya.
Kembali Menaikkan derajat Seni BudayaÂ
Bukti sejarah sudah ada candi Borobudur, candi Prambanan, relief, jejak peninggalan masa lampau, cermin majunya pola pemikiran tentang seni membangun, seni bangunan, kerajinan seperti ukir Jepara, ukir Bali, Karya seni dari Suku asmat, dan banyak suku di Indonesia.
Lihat, bagaimana memahami teknologi pembangunan candi Borobudur yang megah dibangun dengan menggunakan batu, lalu dindingnya diukir dengan relief dan cerita yang menggambarkan dengan aktifitas manusia, filosofi manusia, menggabungkan unsur-unsur kekuatan sebuah bangunan dan keindahan hasil karya seni rupa dan seni arsitektur tingkat tinggi. Dari pembangunan Candi Borobudur tampak bahwa ratusan abad lampau bahkan ribuan peradaban manusia di Bumi Nusantara itu sudah maju.
Jika sekarang banyak masyarakat kadang menyepelekan kiprah seni, menganggap sektor lain lebih penting, sepertinya mereka lupa sejarah. Kebudayaan Indonesia itu sudah tinggi sejak dahulu kala, namun banyak pendatang, termasuk munculnya agama  dari Timur tengah, dari India, dari China sedikit banyak mengubah pola berpikir manusia.
Agama dan Seni Budaya
Bukan berarti munculnya agama pendatang lantas mengubah sisi budayanya, namun pada kenyataannya banyak oknum entah misionaris, entah penceramah agama yang kurang menghargai berkembangnya seni budaya.