Seni Itu tanpa batas, tapi berubah
Zaman dahulu, mencari referensi seni, lukisan yang bagus, buku-buku yang yang cocok untuk pengetahuan seni tidak semudah sekarang mencari sumbernya. Dulu mana ada tutorial menggambar, tutorial membuat karya kerajinan.
Sekarang bodoh rasanya jika mahasiswa dan pelajar tidak menjadi lebih baik dari pelajar dan mahasiswa seni rupa zaman dahulu yang harus berkeringat dahulu mencari sumber referensi untuk menambah luasnya wawasan seni dan pengalaman seni.
Sekarang tanpa beranjak, dengan hanya melihat layar digital, pelajar, mahasiswa bisa menyerap ide - ide bejibun dari layar digital. Trik menggambarpun dengan mudah ditemukan. Berbagai manuver dan proses kreatif bisa dicari dengan hanya mengetik kata kunci. Hampir semua yang kita pikirkan tersedia...
Sekolah Seni Dan Pengaruh Media Digital
Seni visual telah memanjakan manusia. Dengan serbuan seni visual itu berapa banyak yang mengetahui secara persis teori seni. Pernah diajarkan teori nirmana, prinsip seni, pengenalan unsur- unsur seni.
Sebetulnya teorinya sih tidaklah terlalu menentukan, tapi tidak ada salahnya sih mengenal teori-teori seni, filsafat seni, metodologi seni, toh jika butuh tinggal buka mbah google, cari referensi tentang dunia seni.
Secara praktik para pelajar sudah dibanjiri oleh informasi dan gambar serta video tentang cara melukis, menggambar otodidak, trik -trik mewarnai.
Sungguh beruntung pelajar dan mahasiswa sekarang. Jika mereka berharap masuk dalam dunia seni, secara otodidakpun mereka mempunyai ruang luas untuk belajar.
Dengan demikian apa perlu lagi ada universitas atau SMK jurusan seni? Tetap perlu kalau saya berpendapat.
Saat ini seni visual memang lebih dominan dan meskipun teori seni dan ilmu praktis tentang seni rupa  gampang didapat tapi keberadaan sekolah seni akan mendorong pelajar dan mahasiswa mengenal metodologi ilmu estetika, desain, sejarah seni secara sistematis.