Alam akhirnya memberi shock terapy, mengirimkan bencana, wabah agar manusia sadar bahwa mereka harus kembali merawat bumi. Abad ini kerusakan lingkungan teramat parah, jadi bukan semata- mata bencana itu karena murni alam yang sedang bergolak tapi karena ada campur tangan manusia yang turut merobek dan merusak bumi.Â
Mutasi virus juga mungkin hasil dari kerakusan manusia mengirimkan gas ke lapisan ozon, berbagai sel, bahan bahan merkuri, sel - sel yang berpotensi menjadi virus mematikan bercampur dan akhirnya terisap manusia.
Begitulah, pasti ada kronologi atas munculnya bencana. Hujan deras yang sebelumnya menjadi penanda kesuburan kini seperti menjadi ancaman, terutama, ketika melewati bumi yang terselimuti beton.Â
Air tidak bisa meresap lagi maka hujan yang mengguyur deras pun mengapung, menggenang dan akhirnya banjir tidak terelakkan.
Saya, anda, kalian, punya andil merawat bumi. Air bisa menjadi monster perusak, tapi juga penyelamat kehidupan.
Ah, hari hari ini saya nikmati saja hujan yang datang, meskipun dagdigdug takut datang banjir daripada stres ya nikmati saja hujan, sambil minum, kopi eh, karena perut lagi asamnya tinggi yah minum apa yang cocok.
Oh, saya punya minuman irut, pelega perut, dicampur gula merah. Eunak Joss. Nanti suatu saat saya ceritakan khasiat apa itu minuman irut. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H