Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tertumpah Sabar di Awan Kegeraman

2 Desember 2020   13:04 Diperbarui: 2 Desember 2020   13:06 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepagi ini rasanya kemeretuk gigi tak tertahankan

melihat kebiadaban demi kebiadaban demikian nyata

hadir dalam wujud pemberhalaan busana

menganggap dengan bajunya ia terlihat seperti nabi

sayang mulut dan kelakuannya tetaplah manusia

yang tidak kuasa menyalakkan gonggongan kasar

ketika kemarahan meluap - luap

Sepantar siang berteriak dalam kegeraman dan murka

mengancam setiap orang tanpa sadar menunjuk diri sendiri

ia sedang terluka karena dirinya sendiri

yang tidak bisa menyelaraskan antara baju dan kedengkiannya

bajunya melambangkan kesucian, mulutnya menyisakan hawa ular beludak

mencacah - cacah kedamaian

mencacah - cacah kasih sayang.

Seleret senja telah tiba masihkah jiwa dan nuranimu muram

semoga ketika kegelapan mulai menelan hari kamu tersadar

dan tetiba kesabaran menumpah raga dan jiwamu

hati dan pikiran harus merunduk, dalam diam

sujud dengan tulus menghadap keharibaan

damai di hati tertumpah sabar menggenang

seluas samodra maaf untuk jiwa yang terhimpit nafsu berkuasa

Malam telah membelam hanya ada bintang diantara hitamnya angkasa

dalam kelam manusia mesti terlelap

Diamkan raga untuk kembali segar nun di pagi merekah

tertumpah sabar dalam hasrat dan kemarahan yang tertahan

semoga jiwa - jiwa merdeka saat tertumpah kasih

 tiada lagi suara - suara sumbang pengompor api perang

dan manusia damai tanpa tergoyahkan api kemarahan

Jakarta, 2  Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun