Saya merasa berdosa sebetulnya mengupas berita- berita tentang politik. Saya merasa komedian atau pelawak kurang lucu dengan para politisi.Bagaimana tidak ada hujan tidak ada angin yang menerpa namun saking bapernya SBY merasa disudutkan terkait demo rusuh buruh  mahasiswa dan pelajar.
Netizen mengaitkan demo rusuh karena walkout demokrat atas hasil undang- undang cipta kerja. Di Mata Najwa secara sekilas dibahas. Ada perdebatan dengan Benny K Harman dan juga kebetulan menkopolhukam Mahfud MD Mengklarifikasi kecurigaan demokrat bahwa pemerintah membiarkan isu berkembang bahwa SBY adalah salah satu aktor dibalik demo rusuh buruh menyangkut bergulirnya uu ciptakerja.
Benny K Harman cenderung menyalahkan pemerintah yang membiarkan netizen menyudutkan posisi mantan presiden keenam. Betapa Bapernya SBY membuat banyak netizen mengarahkan peluru ke pentolan demokrat dan ada yang berusaha mengadu domba seakan - akan pemerintah tidak membantu melindungi mantan presiden tersebut.
Masalahnya kalau SBY diam saja tidak menanggapi maka isu tidak akan berlanjut, namun karena seperti biasa SBY mau menanggapi rumor maka masalah berlanjut.
Mahfud MD memberi keterangan bahwa dalam rapat dalam pembicaraan tidak pernah memasukkan nama SBY sebagai aktor dibalik demo. Itu murni isu yang digulirkan netizen hingga menjadi viral dan membuat jagad politik Indonesia menjadi panas. Demokrat cenderung menyayangkan pemerintah sedangkan dari Mahfud MD dari pemerintah yang menggulirkan kembali bahwa itu bukan wewenang pemerintah. Isu itu berkembang berasal dari media sosial.
Data - data dalang demonstrasi rusuh ditangan pemerintah dengan mengerahkan inteligen. Dan tiap negara memang mempunyai lembaga intelejen yang mumpuni untuk meredam konflik dan pemberontakan serta rencana- rencana yang mengganggu keamanan negara.
Sebagai penulis saya bingung harus membela siapa. Namun inilah yang terjadi di Indonesia drama politik selalu datang dan membuat netizen sangat antusias menambah panas suasana. Akhirnya cerita asli, sumber informasi tertutupi dengan banyaknya berita viral yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Menjelang pergantian presiden 2024 rasanya semakin panas suasana dan informasi simpang siur datang membandang. Lagi - lagi media sosial ikut memanaskan suasana sehingga muncul tokoh politik merasa disudutkan, merasa dilibatkan dalam polemik - polemik politik.
Kebetulan SBY sebagai politisi sangat perasa mudah baper dan merasa bahwa ada keterlibatan pemerintah sehingga membiarkan SBY diseret dalam polemik demo rusuh.Dan satu komentar saya tentang SBY sebaiknya SBY menahan diri. Tidak lagi menanggapi apapun isu yang muncul. Karena semakin baper dan menanggapi seakan  - akan ia masih presiden maka akan semakin runyam.
Beda dengan Anies Baswedan yang terkesan cuek. Ia memandang bahwa pelajar yang ikut demo tidak sepenuhnya salah malah Anies menyatakan bahwa itu penyaluran hak demokrasi. Dan mereka yang ikut  demo tidak bisa disalahkan dan tidak perlu dikeluarkan. Mantan Mendikbud itu seperti selalu kontra dengan pemerintah.Â
Ketika pemerintah sangat serius mempertimbangkan sangsi terpelajar yang terlibat demo rsuh, melakukan perusakan fasilitas umum dan memberi efek jera, seakan - akan Anies malah lebih membela para demonstran.Sebagai pemerintah terkesan Anies tidak sejalan dan sepikiran dengan pemerintah pusat.
Maka itulah sepertinya Anies membiarkan dan toleran terhadap demo rusuh yang membuat fasilitas umum rusak. Anies seperti ikhlas Jakarta remuk dibakar, toh ia rela hati mengganti kerusakan dengan anggaran pemerintah DKI Jakarta.