Saya yakin itu bukan ajaran agamanya, namun lebih karena ia telah salah melangkah mencampuradukkan urusan agama dan duniawi, yang religius dan profan, yang seharusnya membawa damai tetapi malah menempuh jalan perang.
Jokowi masih kukuh pada keyakinannya untuk membawa masyarakat sejahtera, membawa para pemudanya mampu bersaing ditingkat global namun apa yang terjadi, perjuangannya ditelikung, tidak dibiarkan mulus, malah muncul fitnah, berita hoax di mana - mana.Â
Media sosial menjadi penyebar berita paling gencar yang membuat opini publik seperti berubah haluan. Digambarkan bahwa Jokowi itu sudah tidak sama lagi dengan Jokowi pada awal mula terpilih. Ia mulai berubah membiarkan anak, mantu, keluarganya berpolitik.Â
Berita yang dihembuskan pastinya ia ingin melanggengkan dinasti. Anak presiden ya jadi pejabat, entah walikota, bupati, gubernur bahkan menteri. Maka apa bedanya Jokowi dengan pemimpin lainnya.
Semakin hari Jokowi seringkali mendapat sindiran, perlawanan keras dari ormas - ormas radikal yang tidak diberi ruang berkembang. Padahal hak mereka terjamin juga tapi lagi - lagi karena politik maka banyak sekali terpaan menimpa presiden ke 7 ini.Â
Jagad mendung awan ngampak - ampak, goro - goropun akan segera tiba sang dalam memberi tanda untuk tetabuhan menjelang goro - goro. Bumi gonjang ganjing langit kelap - kelap, langit koyo coblong.Â
Dan dampak dari goro - goro adalah kehancuran bumi, banyak wabah, banyak bencana, banyak kejahatan merajalela dan kemudian dihentikan dengan cara memberi wabah kepada manusia, mendatangkan bencana alam dan membuat bumi terguncang oleh karena ulah manusia sesungguhnya.
Politik telah menaikkan tensi masyarakat, membuat masyarakat seperti panas jika berdiskusi pada sesama temannya, kepada orang - orang yang ternyata berbeda pendapat, berbeda haluan politik dan pemahaman masalah baik buruk.
Jokowi mendapat tekanan, dan Jokowi harus menerimanya dengan sabar, menahan amarah, menahan untuk tidak membalas olok- olok, kritik yang kadang sangat keterlaluan.Â
Para penulis di media sosial, para blogger terbelah, antara nyinyir dan mengritik dengan kasar lewat tulisan, atau membuat konten - konten yang membakar emosi sehingga seolah - olah memang patut Jokowi dilengserkan karena  menggulirkan usulan omnibus lawa undang - undang cipta kerja.
Tujuan yang mulia dibalas dengan demonstrasi, dibalas dengan perusahakan fasilitas umum. Jika seharusnya uang untuk memperbaiki infrastruktur umum bisa dialihkan untuk membantu meningkatkan perekonomian rakyat kemudian dijadikan bancakan untuk membuat anggaran perbaikan sarana dan prasarana ruang publik.