Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Karena Anies Memang Harus Beda dengan Jokowi

8 Juni 2020   16:28 Diperbarui: 8 Juni 2020   16:50 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka mungkin tidak lagi sabar menanti 2024. Berbagi trik dan konspirasi terus menggema di media yang sekarang banyak berafiliasi pada partai tertentu, pada ras tertentu pada agama tertentu.

Ketika agama lemah dimunculkan sebagai senjata menjegal penguasa maka isu - isu komunisme masih layak dikemukakan untuk membuat suasana antara pemerintah dan petualang politik itu dramatis. 

Kalau perlu menyamblon dan mencetak bendera PKI, lalu dikibarkan ditempat tertentu dan kemudian diberi narasi dan dipanas- panasi seakan - akan komunisme memang bangkit kembali.

Kondisi sosial kemasyakatan Indonesia yang terjebak dalam persoalan ekonomi, rawannya dunia politik dan serangan  serangan oposisi terhadap lemahnya gaya komunikasi pemerintahan dalam hal penanganan wabah covid 19 seakan menjadi peluang baik yang datang dari intelektual, aktivis kampus, orang - orang sakit hati, dan mereka yang terdepak perhatiannya dari pemerintah terus bermanuver agar pemerintah terpeleset, tersandung dan akhirnya tersungkur.

Pasukan Salawi dan Dilema Jokowi Memihak Politik atau Masyarakat

Jika sudah tersungkur maka mudah mereka merumuskan pasal pemakzulan Presiden, seperti jejak Habibie dan Gus Dur. Dalam prosesnya tidak mudah mencari titik lemah Jokowi. Selalu saja Jokowi bisa lepas dari jebakan- jebakan para petualang tersebut, sehingga Jokowi masih bisa melenggang selama dua periode.

Mereka yang merasa kecewa, sakit hati, dirugikan oleh kebijakan pemerintah akan selalu berusaha mencari titik lemah. Lalu benarkah bahwa Jokowi lemah karena pembantu - pembantunya yang gagal memahami kebijakan Jokowi? Desakan pasukan Salawi (semua salah Jokowi)  membuat apapun kebijakan Jokowi selalu salah di mata mereka.Masalah Jokowi seperti datang bertubi - tubi.

Apalagi mereka yang berasal dari partai politik. Seperti ada masalah dilematis yang dirasakan para pembantunya khususnya dari partai politik. Partai politik saat ini sedang berusaha mencari tokoh yang tepat untuk diajukan sebagai calon presiden. Bisa diperkirakan dukungan ke pemerintah saat ini tidaklah kuat. Mereka mulai bergerilya untuk mencari kader yang bisa diandalkan sebagai mesin pengerek partai.

Politik Dua Kaki Partai Politik

Bila tokoh yang didukung kuat dan prospektif sebagai pemimpin masa depan akan mempengaruhi suara secara signifikan.

Maka partai politik seperti mendua, tidak lagi fokus sebagai partai pendukung pemerintah pun dengan PDIP yang mulai khasak khusus untuk mencari tokoh yang bisa diandalkan kalau perlu berselingkuh dengan partai yang dulu menjadi musuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun