Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Catatan Harian Ayah

18 Mei 2020   07:01 Diperbarui: 18 Mei 2020   07:21 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bahagianya ayah ketika bisa berwisata di Kota Tua, Juli 2019 (dokumen pribadi)

Kadang saya berpikir dalam hal perencanaan, tertib administrasi,  keteraturan dalam hal hidup, meskipun dulu ayah termasuk perokok berat suka makan -- makanan enak mempertahankan kesehatan sampai usia di atas 79 tahun sudah luar biasa. Tantangan berat ketika pengin mengikuti gaya teratur ayah saya adalah pada lingkungan. 

Di Jakarta betapa berat menolak makanan- makanan berlemak, makanan makanan cepat saji, dengan bahan kimia yang menempel dalam setiap makanan. Dan satu lagi ketergesaan, keterburuan untuk selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidup yang semakin hari semakin berat.

Di Jakarta kalau santai -- santai saja yang hanya menghasilkan orang -- orang yang malas dan menggantungkan pada bantuan orang lain atau pemerintah. Bagi yang gesit Jakarta itu surga bagi mereka karena banyak peluang untuk mencari pendapatan kalau ada kemauan.

Saya mengenang ayah saya karena hari ini memang ulang tahun beliau. Usianya 80 tahun kalau masih diperkenankan hidup. Sabtu, 24 Agustus 2019 ayah dipanggil Tuhan. 

Semoga jejak langkah semasa hidup memberikan semangat saya untuk meniru hal - hal positif dari beliau terutama dalam keteraturan, disiplin waktu, pekerja keras. Saya pikir ayah adalah penulis yang baik, hanya sayangnya tulisannya tidak pernah dipublikasikan.

Ketika saya mulai menyukai membaca pertama kali karena ayah sering terlihat membaca di teras ketika saya masih kecil. Saya melihat buku -- buku yang sering beliau baca adalah buku cerita bersambung Api di Bukit Menoreh, Hijaunya Lembah Hijaunya pegunungan, Keris Nagasasra sabut Inten (termasuk yang dibaca oleh nenek saya ).

Dari melihat aktivitas membaca tadi saya tertarik untuk ikut membaca dengan diam- diam, seri demi seri saya ikuti, sampai puluhan buku S H Mintardjo tuntas saya baca. Bacaan lainnya adalah cerita silat Asmaran S Kho Ping Ho.

Itulah jejak awal menyukai bacaan. Wajar ketika sudah besar saya kemudian berminat untuk menulis, meskipun terbilang bukan seperti penulis -- penulis terkenal yang saat ini sukses sebagai sastrawan, pengarang terkenal seperti Seno Gumira Ajidarma, Triyanto Triwikormo, Gunawan Muhammad, Wiwien Wintarto, Dewi Dee Lestari, Ayu Utami, Fira Basuki, Oki Madasari, Hasta Indriyana dan deretan penulis berbakat lainnya yang konsisten menulis dan bisa bertahan sebagai penulis dan mampu menghidupi diri sebagai seorang penulis.

Saya hanyalah penyuka dunia tulis menulis yang kebetulan selama sepuluh tahun terakhir konsisten menulis di blog Kompasiana dan beberapa blog serupa. Saya juga sempat membuat draft -- draft novel. Yang selesai saya pasang di wattpad. 

Tulisan itu semacam catatan harian, karena saya masih bisa menengoknya dengan membuka mesin pencari, melihat beberapa karangan saya yang entah tiba -- tiba muncul di direktori google  padahal bingung bagaimana bisa muncul ketika  cerpen saya tahun 2006 bisa muncul. 

Di majalah tempo pun sekedar opini pembaca sekitar tahun 1999 bisa dilacak tulisannnya di google.  Saya masih menunggu apakah ada catatan- catatan tulisannya yang muncul di mesin pencari karena sebelum aktif di Kompasiana sekitar 1999 pernah rajin menulis di majalah Praba sebagai Kontributor tulisan sebelum akhirnya saya merantau ke Jakarta kembali tahun 2001.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun