Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Kaget Nilai Siswanya Melonjak Sejak Pandemi Covid -19

17 Mei 2020   15:23 Diperbarui: 17 Mei 2020   15:27 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal sebelum metode HL ada beberapa siswa yang nilainya dibawah rata- rata. Ujiannya sangat pas- pasan dan cenderung kurang. Namun dengan ujian di rumah tiba- tiba nilainya melonjak. Matematikanya yang biasanya tertinggi 6 ketika ujian menggunakan metode Home Learning dengan google form hasilnya luar biasa selalu di kisaran 8.

Apakah guru akhirnya harus berkata wow.. luar biasa perkembangannya, atau malah curiga jangan -- jangan bukan dia yang mengerjakan.  Ini sebuah dilema bagi guru, sebuah kasus yang jarang terjadi ketika masih berlangsung di kelas.

Banyak resiko dengan pembelajaran daring. Kuncinya sebetulnya adalah kejujuran siswanya. Kalau dari awal niat siswa tidak jujur maka ujianpun bisa diakali. Sambil mengerjakan mereka masih bisa mencari jawaban lewat google. Atau di bantu teman atau saudaranya yang lebih pintar. Resiko pembelajaran daring adalah pengawasan guru yang lemah. Mengandalkan kepercayaan akan kejujuran siswa juga tidak mungkin, karena saat ini muara pembelajaran masih pada nilai. Bukan proses. Yang dikumpulkan guru untuk dilihat layak tidaknya siswa naik kelas dominannya adalah nilai.

Maka jangan kaget ketika banyak orang cerdas, dengan IP tinggi saat ini banyak yang kaget ketika dihadapkan pada sekolah kehidupan. Kerja nyata di dunia yang sangat berbeda dengan ketika masih dibangku sekolah atau perkuliahan. Sekarang ilmu pengetahuan gampang di dapat. Dengan membuka mesin pencari google referensi gampang di cari, kalau malas membuat karya ilmiah dari hasil usaha sendiri bisa dengan copy paste.

Kembali pada bahasan awal, Nilai ujian teori masih menjadi andalan untuk mengukur suksesnya proses belajar dan mengajar. Banyaknya mata pelajaran yang diuji dan banyaknya mata pelajaran yang harus dikuasai  membuat sekolah di Indonesia kebanyakan belum bisa mewujudkan pendidikan berbasis karakter dan siapnya mereka menghadapi persaingan global. Padahal dasar pendidikan utamanya adalah mendidik siswanya untuk bisa bersaing di berbagai bidang,kreatif menciptakan temuan baru. Mampu dan siap menghadapi ujian sebenarnya yaitu ujian kehidupan. Salam damai selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun